Vingt - Six

921 114 39
                                    

2 Bulan Berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 Bulan Berlalu. . .


"Chan, mama sama papa 2 minggu bakal di vancouver untuk peresmian cabang baru anak perusahaan kita disana, kamu temenin sora terus ya, dia pasti sedikit kewalahan ngurus 2 bayi sekaligus."

Haechan terkejut mendengar bias suara mamanya yang tiba-tiba muncul saat pagi itu ia sendiri masih sibuk duduk melamun ditaman belakang rumah, memandangin satu pot bunga besar yang berisi bunga lavender milik bella yang sampai saat ini terawat dengan baik padahal tidak pernah haechan sentuh sekalipun.

Haechan tidak menggubris ucapan mamanya dan mama sooyoung sadar pandangan anaknya itu sedang berfokus kearah mana.

"Kamu dengerin mama kan chan ?." Ucapnya sekali lagi.

"Iya ma."

"Kamu kenapa sih ? Mama perhatiin 2 bulan belakangan ini, setiap pagi bangun tidur pasti selalu aja 1 jam duduk melamun disitu terus sambil ngeliatin bunga itu, ada apa di bunga itu hm ?."

Haechan menunduk lalu tersenyum sarkas, "Gapapa ma."

Mama sooyoung menghela nafasnya pelan, mendekati anaknya lalu menepuk bahu tegar itu dengan lembut, "Kamu sudah memiliki dunia baru chan. Sora sudah menjadi istri sah kamu sekaligus perceraian kamu sudah diputuskan oleh pengadilan 1 bulan yang lalu. Ditambah kamu punya 2 anak bayi yang lucu dan sehat. Kamu harus bahagia nak. Mama lakukan ini semua demi kebahagiaan kamu."

Haechan hanya diam, memainkan kedua tangannya sambil menekan kuat jari-jarinya bermaksud agar menahan airmatanya tidak jatuh setidaknya sampai mamanya pergi dari hadapannya.

"Yasudah, kalo gitu mama sama papa pergi dulu ya. Kamu temenin sora. Dia lagi mandiin si kembar diatas."

Seperginya mama sooyoung dari sana, tangis haechan pecah untuk yang entah kesekian kalinya, kali ini menangis dalam diam cukup menyesakkan rupanya

Oksigen dia raup begitu kasar, bibir bawahnya digigit sangat kuat, matanya sudah memerah, dan dadanya terasa sangat sakit dari dalam, haechan memukul dadanya cukup kuat,

"Udah sakitnya. Aku ga kuat lagi bel." Erangnya sambil menangis dan memukul dadanya sampai rasa sakitnya itu hilang.

"Maafin aku bel, bahkan aku ga tau gimana keadaan kamu sekarang. Kalau pun kamu udah pergi, aku bahkan ga tau tempat istirahat terakhir kamu dimana. Aku kangen. Pengen ketemu."

"Haaahhhh, sakit banget sampai mau mati rasanya."

~~~

"Kamu mau makan apa nanti malam ?."

"Kenapa ? Kamu mau masakin emang ?."

"Iya dong."

"Bisa masak ?."

"Bisa dong."

"Yakin ?."

"Yakin dong."

"Ga percaya aku."

A Baby   |   Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang