QUATRE

1.7K 200 17
                                    

"Minum dulu tehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minum dulu tehnya."

"Makasih kak mark."

Setelah panggilan teleponnya ditolak oleh haechan, bahkan mendadak ponsel pria itupun ikutan mati, bella memutuskan untuk menelepon mark, sahabat sekaligus kakak baginya.

Dan untungnya setengah jam kemudian mark sampai dirumah tentunya dengan perasaan khawatir yang sangat berlebih. Mark menjumpai bella sudah terduduk lemas dilantai dengan badan yang disandarkan dengan lemas ke sofa.

Insting mark pertama kali saat melihat keadaan bella seperti itu adalah berusaha untuk menenangkan wanita itu, mark tau kalau ini adalah gejala awal depresi bella akan muncul kembali seperti satu tahun yang lalu.

Mark bergegas kedapur, membuatkan teh hangat untuk bella lalu meminta wanita itu menghirupnya perlahan terlebih dahulu sebelum meminumnya. Itu dilakukan supaya perasaan bella bisa tenang setelah meminum teh buatannya.

Mark menatap lembut kearah bella, mengusap lembut puncak kepala wanita itu kemudian turun ke pelipis lalu berakhir di pipinya, bahkan tanpa mark sadari sekarang tangannya menyentuh ujung bibir bella, mengelus benda berwarna merah muda itu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan sama sekali.

"Kak ?."

"Ahh iya ?!." Mark terkejut bahkan sedikit gelagapan saat sadar kalau di sudah melewati batasnya

"Maaf. Ga sengaja bell. Aku ga sadar. Maaf." Mark mengambil jarak duduk yang jauh dari bella setelah tadi tubuh mereka berdua begitu dekat.

Selalunya seperti ini, mark terkadang kesal dengan hati dan juga tubuhnya yang selalu bereaksi diluar akalnya. Dia tidak bisa melihat bella menjadi lemah seperti ini. Hatinya benar-benar ingin sekali menjaga wanita didepannya ini dari hal jahat apapun. Tapi kembali lagi pada kenyataan kalau itu semua bukanlah tugasnya.

Mark selalu menyesal kenapa dulu dia lebih memilih memendam semua perasaannya pada bella ketimbang mengutarakan perasaannya langsung pada wanita ini. Sampai akhirnya haechan maju melangkahinya dan berakhir seperti sekarang.

"Kamu kenapa lagi ? Hmm?." Suara berat mark menyadarkan bella dari lamunannya

"Kak, bella boleh nyerah ga sih ?."

Mark hanya diam. Masih menunggu bella menyelesaikan seluruh kalimatnya. Mark sendiri tau kemana arah kalimat awal ini akan bermuara nantinya.

"Bella capek kak. Bella ga sanggup lagi."

"Kamu nyerah sama haechan ?."

Bella menggeleng keras, "Engga kak. Bella sayang sama haechan. Tapi rasanya terlalu capek kak. Disaat kayak gini selalunya kakak yang ada disamping bella. Setiap kali bella diserang sama mama sooyoung, haechan akan selalu menghilang kak. Cuma kakak yang selalu datang disaat kayak gini. Itu yang ngebuat bella ngerasa pengen nyerah. Bella ga sanggup lagi kalo harus gini terus."

A Baby   |   Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang