"Ngapain ?.""Hae...chan." Gumam bella pelan dengan ekspresi terkejutnya yang setengah mati.
Bella dengan cepat menjauhkan tangannya dari pipi mark dan begitu sebaliknya. Meskipun semua sudah dilihat jelas oleh haechan, tetap saja bella ingin menjelaskan kalau ini semua tidak seperti yang haechan pikirkan saat itu juga.
"Kamu udah pulang ?." Bella berdiri dihadapan haechan memegang kedua tangan suaminya itu erat seperti menahan haechan akan pergi dari sana
Sedangkan mark berjalan pelan mendekati haechan dengan tingkat kegugupan yang melonjak naik tiba-tiba seakan sedang tertangkap basah, "Ini ga kayak apa yang lo pikirin. Gue cuma-"
"Mau abang yang keluar atau gue yang keluar dari rumah ini ?." Ucap haechan dingin menusuk tanpa mau menatap lawan bicaranya.
Bella menggelengkan kepalanya pelan sambil menatap kedalam mata haechan. Wanita itu kembali menahan tangisnya. Hanya satu yang bella takutkan, jika haechan sudah marah.
Mark mengangguk pelan, "Gue pamit dulu kalau gitu. Kapan-kapan kita bicara lagi." Mark yang paham makna dibalik kata-kata haechan itu langsung bergegas keluar dari dalam rumah.
Tapi sebelum itu mark menatap sejenak kearah bella yang sekarang terlihat begitu ketakutan karena haechan, "Kakak pulang dulu ya bel." Pamit mark dengan terpaksa.
Bella hanya menganggukkan kepalanya pelan sebagai respon atas ucapan mark.
Setelah pintu itu tertutup sempurna dari luar. Kini giliran bella yang merasakan ketegangan antara dirinya dan haechan.
"Chan." Panggil bella pelan
Haechan yang awalnya terus menunduk kini beralih menatap wajah istrinya dengan ekspresi yang sangat tidak terbaca. Haechan hanya ingin diam saja. Entah mengapa bibirnya sangat berat untuk menjawab panggilan itu.
"Tadi aku telpon kamu tapi ponsel kamu mati. Aku cuma mau bilang kalo tadi mama datang kesini dan kamu tau kan apa yang terjadi kalo mama datang kesini." Jelas bella perlahan
Haechan masih diam
"Dan tadi aku rasa badan aku bereaksi sama kayak dulu awal aku depresi chan, itu makanya aku nelpon kak mark. Aku cuma minta ditenangin sama dia. Dan apapun yang kamu liat tadi itu bukan yang sebenarnya. Tolong jangan salah paham."
"Udah ?."
"Chan ?."
"Aku capek mau istirahat. Jangan ganggu!."
Haechan beranjak dari sana berjalan cepat menaiki anak tangga lalu masuk kedalam kamar diikuti oleh bella dari belakang, meskipun sempat terjadi aksi kejar-kejaran yang sedikit menegangkan antara mereka berdua di tangga, tetap saja bella tidak peduli, dia berusaha mengejar dan menyamakan langkahnya dengan haechan.
"Chan tunggu!!." Tahan bella saat keduanya sudah ada didalam kamar.
"Apalagi sih ?!!." Nada suara haechan mulai naik dengan wajah lelahnya yang sangat kentara
Bella mengendus sedikit kearah badan haechan, terlebih kearah kemeja kotak dan kaos hitam miliknya, lalu menatap haechan bingung,
"Apalagi ?!!." Sahut haechan sedikit sewot
"Ini bukan bau parfum kamu deh kayanya. Soalnya ini feminim banget baunya." Ucap bella dengan tatapan meminta penjelasan
"Aku ketemu sama temen lama aku. Dan tadi spontan kita pelukan, ya namanya temen lama ketemu lagi. Makanya kemeja aku bau parfum dia gini. Udah ga usah cemburu." Jawab haechan sambil berlalu dari hadapan bella menuju lemari besar milik mereka berdua dan mengambil handuk dari sana. Berniat ingin mandi
KAMU SEDANG MEMBACA
A Baby | Lee Haechan
RandomKalau aku egois, kamu ga bakal bahagia Kalau kamu yang egois, aku yang ga bahagia Ribet ya ? Itu Kita . . .