Happy reading~
Jam 5 pagi, bella keluar dari kamar tamu yang ada di lantai bawah. Semalaman dia tidak kembali ke kamar. Dia lebih memilih untuk menjauh dari haechan saat ini. Dan sepertinya pun haechan tidak menyadari atau bahkan memang tidak mau mencarinya dan tidak peduli istrinya akan tidur dimana.
Dengan dress tidur selutut warna pink miliknya yang terlihat pas dengan lekuk tubuhnya, ini bisa dibilang adalah dress tidur favorit haechan, entah apa yang merasuki bella untuk memakai dress ini sementara dia tidak tidur dengan haechan semalaman. Bukankah itu percuma saja ?
Bella berjalan menuju dapur sambil memegang lehernya yang dirasa sedikit sakit karena harus tidur di kasur yang tidak biasa dia tiduri. Bella sangat sensitif dengan perubahan tempat tidur. Dia hanya nyaman dengan tempat tidur yang biasa dia pakai dikamar miliknya dan haechan.
Pagi itu bella berniat akan memasak sarapan favorit suaminya. Sudah lama juga dia tidak memanjakan haechan dengan masakannya.
Bella mengeluarkan semua bahan-bahan masakan yang sekiranya dibutuhkannya dari kulkas lalu mulai fokus berkutat dengan pekerjaannya sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 6.
Semua masakan bella 80% hampir jadi, mungkin 20 menit lagi haechan akan turun dari atas dan akan langsung menuju meja makan. Bella semakin mempercepat kerjanya agar masakannya lebih cepat selesai.
Saat sedang asik menata makanan yang sudah jadi diatas meja makan, haechan tiba-tiba turun dari lantai atas dan sudah lengkap dengan setelan kantor bahkan tas kantornya.
Bella tidak menyadari hal itu, sampai akhirnya bias suara haechan memenuhi indra pendengarannya,
"Aku sarapan dikantor hari ini. Udah telat banget. Pergi dulu ya."
Bella terkejut sekaligus terdiam sambil terus memandang kearah haechan yang kini sudah keluar dari pintu rumah. Bahkan haechan sama sekali tidak memandang kearahnya sedikitpun. Hanya pamit lalu pergi begitu saja.
Dan tepat saat suara mobil haechan menjauh dari area rumah, bella terduduk lemas diatas kursi meja makan. Bella menghembuskan nafasnya pelan sambil menatap nanar ke semua makanan yang ada dimeja makan ini.
Sesaat kemudian, cairan bening itu turun dari pelupuk matanya, bella menggigit bibirnya cukup kuat untuk menahan isakannya sambil memukul pelan dadanya yang terasa begitu sesak, "Jahat banget sih chan." Ucapnya pelan sambil terus menangis.
Setelah puas menangis, dengan langkah gontainya, bella mengambil semua piring berisi makanan yang sudah dimasaknya lalu dibuang ketempat sampah. Percuma saja dia memasak banyak pagi ini tapi haechan sama sekali tidak menyentuhnya.
Jadi seperti ini rasanya diabaikan.
______^^^_______
Sedangkan dikantor, tepatnya diruangan haechan saat ini, pria itu tengah dipusingkan dengan kehadiran sora yang sepagi ini sudah duduk manis diruangannya. Untung saja kantor masih sepi, belum banyak pegawai yang berdatangan, hanya pegawai rajin saja yang sudah datang sepagi ini.
Ini juga sebenarnya bukan jam haechan untuk berada dikantor. Dijam seperti ini seharusnya haechan masih bergelung diatas tempat tidurnya menunggu untuk dibangunkan oleh bella, tapi faktanya yang sekarang, haechan malah dibuat semakin pusing dengan permintaan sora yang meminta menemaninya untuk melalukan pemotretan di luar kota.
Haechan bahkan terpaksa melewatkan sarapannya pagi ini. Demi teman lamanya ini.
"Ga mungkin sora. Aku ga mungkin bisa nemanin kamu. Kamu aneh-aneh aja sih permintaannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Baby | Lee Haechan
RandomKalau aku egois, kamu ga bakal bahagia Kalau kamu yang egois, aku yang ga bahagia Ribet ya ? Itu Kita . . .