"Jelasin sama aku. Apa yang kamu bilang di telepon barusan !."
"Kak mark ? Sejak kapan kakak ada disini ?."
"JELASIN!!."
Bella menggigit bibirnya kuat sampai berdarah demi menahan rasa takutnya menghadapi mark yang terlihat begitu marah saat ini.
Tepat jam 4 subuh mark datang kerumah dengan emosi yang sangat tinggi. Tepat saat panggilan bella dengan sora berakhir.
Setelah semalaman telpon mark ditolak oleh bella, akhirnya pria itu nekat juga untuk mendatangi bella langsung kerumah dijam yang tidak tepat untuk bertamu.
"Kakak dengar semuanya ?."
Mark yang masih berdiri diambang pintu, kemudian berjalan sepelan mungkin dengan tatapan yang terus mengarah pada bella, mendekati gadis itu yang sedang duduk di meja makan dengan botol wine dan juga gelas yang sudah pecah dan berserakan diatas lantai.
Bella mengalihkan tatapannya dari mark, menyembunyikan perasaannya yang mungkin bisa dengan mudah dibaca hanya lewat tatapan mata.
"Kemarin kamu antar haechan pergi buat kunjungan keluar kota, kamu persiapkan semuanya yang terbaik buat keperluan dia selama disana. Sampai akhirnya kamu tau kalau dia udah bohongin kamu. Dan kamu tau dia pergi dengan teman lamanya dia. Kim sora. Dan kamu minta sora buat bantuin kamu ngelakuin hal rendahan kayak gini ? Kamu minta dia supaya hamil anaknya haechan ? Sedangkan kamu disini ? Hancur bahkan hampir mati karena disakitin dengan cara kayak gini ?."
Bella menunduk, yang dikatakan mark semaunya benar. Dan bella tidak ada pembelaan lagi untuk menolak semua pernyataan itu.
"Dan kamu tau gimana reaksi aku waktu tau kamu ngelakuin hal itu ?." Tanya mark yang entah sejak kapan cairan bening itu keluar dari matanya. Mark menangis.
"Sakit banget hati aku bell. Sakit."
Bella masih enggan berbicara. Dia lebih memilih menangis dihadapan mark saat ini.
"Kamu istrinya haechan. Kamu ga seharusnya minta pada perempuan lain untuk berbuat seperti itu pada suami kamu sendiri. Ga gitu caranya bell. Dan sekarang ? Apa kamu udah nyerah sama semuanya ? Kamu nyerah sama haechan ?."
"Bukannya tempo hari aku udah bilang kalau kamu jangan pernah punya pikiran buat nyerah sama haechan. Kalo pemikiran kayak gitu muncul didalam otak sama hati kamu, ingat lagi cerita aku tempo hari soal gimana perjuangan haechan buat dapatin kamu. Buat nikahin kamu. Buat yakinkan keluarga dia supaya bisa nerima kamu. Itu semua ga gampang. Kamu paham ga sih ?." Intonasi nada mark mulai naik
"Dan sekarang kamu menggampangkan semua itu dengan semudah ini ? Iya ?."
Bella menghapus semua airmatanya secara kasar, mengangkat pandangannya lalu membalas tatapan mark padanya,
"Aku cuma mau haechan bahagia. Aku cuma mau keluarga haechan tetap bahagia dengan apa yang mereka miliki sekarang. Aku tau segimana besarnya pengaruh daftar warisan itu buat keluarga haechan."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Baby | Lee Haechan
RandomKalau aku egois, kamu ga bakal bahagia Kalau kamu yang egois, aku yang ga bahagia Ribet ya ? Itu Kita . . .