"Kalo dia memilih untuk melepasmu, itu artinya kamu sudah menjadi milikku"🦋🦋
3 Bulan yang lalu . . .
"Kamu pikir aku izinin kamu buat ngelakuin itu ha ?."
"Aku ga perlu izin kamu!."
"Kenapa ga perlu ? Kamu anggap apa aku selama ini ? Sampai se-engga perlu itu izin aku buat kamu ha ?!."
"Pliss jangan bentak aku terus."
"Kamu jangan buat aku gila bella!!."
"Aku takut mark." Tangis bella semakin menyayat hati mark saat mendengarnya, ulu hatinya bahkan sangat sakit saat tahu bahwa bella akan menjadi pendonor untuk sora dan kedua anaknya.
"Maaf sayang. Maaf." Mark berjongkok didekat bella, membawa tubuh ringkih itu kedalam pelukan hangatnya, bahkan dinginnya rumah sakit di waktu subuh itu tidak menjadi penghalang keduanya untuk terus berdebat hebat sejak bella memvonis dirinya sebagai pendonor.
"Jangan bentak aku, aku takut mark." Erang bella yang semakin membuat mark merasa bersalah akan sikapnya cerobohnya tadi
"Mark bodoh, kenapa lu bentak sih tadi." Gumamnya kesal pada dirinya sendiri
"Sayang maafin aku." Bujuk mark kembali
"Mark bodoh!." Umpat bella sambil sesenggukan
"Iya ini mark bodoh sayang. Ini bodoh. Maafin mark bodoh ini hem ?."
Bella menghentikan suara tangisannya lalu membalas pelukan mark pada tubuhnya, mendekap tubuh besar dan hangat itu sangat erat, "Jangan bentak lagi, aku takut. Cukup haechan aja yang suka bentakin aku kalo aku ngelakuin kesalahan dirumah. Kamu jangan lagi. Aku mohon."
"Iya sayang. Engga lagi. Aku kaget tadi sama apa yang kamu bilang, ditambah kata-kata kamu tadi seakan kamu itu ga anggap kehadiran aku berarti buat kamu. Apa tadi ? Kamu ga butuh izin aku ? Hey, liat aku dulu sebentar." Mark melepas pelukan mereka berdua lalu membawa wajah bella dan tatapannya berfokus pada mark,
"Kamu ga butuh izin aku ? Terus kalo nanti sesuatu terjadi sama kamu ? Apa ? Apa yang terjadi sama aku selanjutnya ? Kamu ga mikirin itu ? Apa kamu cuma mikirin pengorbanan kamu doang ? sedangkan aku disini ga ada kamu pikirin ?."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Baby | Lee Haechan
RandomKalau aku egois, kamu ga bakal bahagia Kalau kamu yang egois, aku yang ga bahagia Ribet ya ? Itu Kita . . .