⚠️Budayakan vote dan koment! Saya tidak menerima siders di lapak saya! ⚠️
Happy reading
..
.
Saat Rasya berjalan menuju kantin untuk membeli makanan, di sepanjang koridor banyak siswa-siswi yang membicarakannya membuat ia mengernyit tidak mengerti.
Ihh ternyata dia penyakitan
Iya iwhh! Awas jangan deketan sama dia, nanti ketularan penyakit
Cihh penyakitan, gue tebak pasti jadi beban keluarga!
Cantik sih tapi sayang
Penyakitan
Dasar caper segala bawa-bawa oksigen ke sekolah pula
Beban keluarga.
Sepanjang koridor banyak cemooh yang Rasya terima dan ia hanya bisa menunduk untuk menyembunyikan raut sedihnya.
Ia berjalan ke meja teman sekelasnya, entahlah apakah ia akan di terima atau tidak ia pun tidak tahu.
"Emm, h-hai," sapa Rasya canggung.
Teman sekelasnya terdiam menunggu Rasya melanjutkan ucapannya.
"Emm. A-aku boleh gabung gak?" izinnya menunduk. Ia tidak yakin teman sekelasnya masih mau berteman dengannya setelah berita itu tersebar, entah siapa yang menyebarkan pun Rasya tidak tahu.
"BOLEHHH!!!" seru teman sekelasnya membuat seisi kantin terkejut.
"Emm. Beneran? K-kalian gak takut tertular?" cicitnya.
Bendahara kelasnya angkat bicara. "Ngapain takut? Lagian gue tau sakit lo gak nular," ucapnya di angguki yang lain.
"Makasih," ucapnya.
"Iya, ayo duduk gue tadi udah pesenin lo makan," ucap Karin menggeser tubuhnya memberi tempat Rasya untuk duduk.
Rasya duduk bersama mereka dan mulai memakan dengan tenang tanpa ada gangguan. Saat mereka bercanda ria......
Byurrr
Uhuk uhuk
Rasya terbatuk karena seember tepung menimpa kepalanya dan membuat beberapa butir terhirup oleh nya dan mengakibatkan ia terbatuk. Ingat! Rasya alergi debu, serbuk, dan dingin!
"Ups! Sorry tangan gue kepleset," ucap seseorang dengan wajah polosnya.
"Heh Uttaran! Lo bisa gak sih gak cari masalah?" marah Santi, si tomboy kelas.
Mereka tertawa mendengar ucapan Santi yang ceplas-ceplos.
Anjay Uttaran
Humor gue tolong
Ya Allah ngakak
Adeknya Tapasya dong

KAMU SEDANG MEMBACA
Herida Eterna (END)
Teen FictionBudayakan Follow sebelum membaca! -𝙻𝚞𝚔𝚊 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚓𝚞𝚗𝚐 𝚊𝚋𝚊𝚍𝚒 Dikucilkan keluarga nya kecuali kakak pertamanya, kehilangan kedua orang tuanya sejak kecil lebih tepatnya kehilangan sosok Ibu saat dia lahir dan kehilangan sosok pah...