Epilog [Surat Rasya]

1.4K 92 15
                                    

Kotak biru Rasya yang di bacakan oleh Elga

Feliz lectura

.

.

.

Elga dan Arya segera pulang ke rumah Prakasa dan berlari menuju kamar Rasya. Air mata Elga tiada henti turun sering langkahnya masuk ke dalam kamar bernuansa Vintage.

Elga dengan isak tangisnya mendekat ke arah meja belajar Rasya, dengan tangan bergetar ia membuka laci meja dan mengambil sebuah kotak berwarna Biru dengan pita putih yang teramat indah.

Elga duduk di kursi belajar Rasya, kursi yang menjadi saksi saat Rasya menangis lelah dan putus asa. Di sampingnya, Arya menguatkan gadisnya untuk tetap kuat.

Perlahan tangan bergetar Elga membuka pita yang melilit kotak biru itu. Air matanya luruh, memorinya berputar bagai kaset rusak saat Elga mengingat banyak kenangan yang tersimpan bersama Rasya.

Terbukalah kotak itu, di dalamnya terdapat beberapa lembar kertas dengan tulisan tangan yang apik dan indah, nyaman untuk di baca.

Elga mengambil kertas-kertas itu dan melihat isinya. Sebuah surat yang di tujukan kepada dirinya, Agreraya, serta yang lain. Tanpa di minta air matanya kembali luruh dengan teramat deras, bahunya semakin bergetar hebat.

"Rasya.... " hanya kata itu yang keluar dari bibir Elga yang mengeluarkan isaknya.

Perlahan Elga mulai membaca surat Rasya untukknya, lidahnya terasa kelu, tapi Elga tetap memaksakan untuk tetap membaca.

Dear Elga

Hai Assalamu'alaikum, Elga kalau kamu udah baca surat ini, artinya Rasya udah tidur hehehe.

Rasya titip Abang sama Kakak ya, sadarkan mereka, tugas Rasya udah selesai. Pesan Rasya, jangan terlalu sedih dengan tidurnya Rasya, itu buat Rasya sulit ketemu Mama sama Papa.

Rasya serahkan Mereka sama kamu ya, maaf harus pergi tanpa pamit.

Surat lainnya bisa kamu kasih ke keluarga Rasya, Kak Ananta dan yang lainnya.

Rasya sayang sama kalian, tapi Allah lebih sayang ke Rasya.

Mi mensaje es para ti, no te aflijas, eres fuerte, continúa lo que no se ha realizado mientras yo esté cerca. Espero que te quedes en ese lugar.

(Pesan ku untukmu, jangan bersedih hati, kamu kuat, lanjutkan apa yang belum dilakukan saat aku ada. Kuharap kau tinggal di tempat itu.)

Seketika tangis Elga kembali pecah, ia tenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya di meja.

"Hiks hiks Rasya kenapa harus pergi hiks hiks... Lo janji mau ke sana bareng hikss.... Tapi kenapa lo pergi Syaa hiks. " Tangisan Elga mencurahkan hatinya.

Herida Eterna (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang