HE - 9

726 81 8
                                    

⚠️Budayakan menghargai karya seseorang. Saya tidak menerima siders di cerita saya! ⚠️
Happy reading
.

.

.

Ergra datang saat hampir isya, ia sempat berhenti di masjid dekat rumah sakit untuk menjalankan sholat maghrib karena tadi ia berangkat sebelum maghrib.

Sebelum menemui Rasya, Ergra bertemu dengan Dr. Ayu untuk menanyakan bagaimana keadaan Rasya.

"Mbak gimana keadaan Aza?" tanya Ergra.

"Tulang rusuknya sedikit retak, karena dia sempat terkena benturan yang keras, gak tau apa. Sudah saya kasih obat pereda nyeri," ujar Dr. Ayu.

Ergra menghela nafas. "Tapi dia gapapa kan?" khawatir Ergra.

Dr. Ayu menggeleng lemah. "Kondisi Aza semakin ke sini semakin drop, asmanya sering kambuh dan dia juga seperti terkena tekanan pikiran yang memicu asmanya sering kambuh," jelas Dr. Ayu.

"Astaghfirullahalazim," Ergra menundukkan kepalanya.

"Apa gak bisa sembuh?" tanya Ergra.

Dr. Ayu menggeleng. "Gra, asma bukan penyakit yang bisa sembuh total, sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan asma. Obat-obatan itu hanya mencegah saja asmanya menjadi lebih parah dan mengurangi rasa sesak nafas ini," ungkap Dr. Ayu.

"Mbak aku mau ke Aza mau ikut?" tawar Ergra.

Dr. Ayu mengangguk dan mengikuti Ergra menuju ruang rawat Rasya, sebelum benar-benar masuk mereka terenyuh dengan suara dari dalam.

Bil qur’ani sa’amdhi ... Aj- khobatsal ardhi
Huwa nafli huwa fardhi ... Wa minal ayati sana faidhi

Sa’u‘ã hidu maula ... Fi‘lan lala qoula
Nashru kitabi aula .. wa sayablughu biddunyã thoula
Duqtu walalan atakhola ... ‘An milãdil mabrus
Sajjil tãri khoujudi ... Min ba‘di hayatil burr
Hinal qur’anu tajalla ... Shulthõnunnafsi tawalla
haljuurr

Ergra dan Dr. Ayu saling berpandangan. "Itu Aza?" tanya Ergra.

Dr. Ayu menggeleng tak lama mengangguk. "Suaranya bagus banget," pujinya.

"Gra rekam! Buat manasin keluarga kamu nanti," perintah Dr. Ayu.

Ergra dengan segera mengeluarkan ponselnya dan merekam suara Rasya yang tengah bersholawat.

"Merdu dan memenangkan," Dr. Ayu memejamkan mata menghayati sholawat yang di lantunkan oleh Rasya.

"Ayo masuk!" ajak Ergra setelah selesai merekam suara lantunan sholawat Rasya.

"Assalamu'alaikum," salam Ergra dan Dr. Ayu.

Rasya menghentikan sholawatan. "Wa'alaikumsalam," jawabnya.

"A-abang," mata Rasya berkaca-kaca tanpa di minta.

Ergra mendekat dan merengkuh tubuh lemas Rasya, mengelus kepala Rasya sayang.

Herida Eterna (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang