⚠️Dilarang siders dan plagiat di cerita saya, ini murni pemikiran saya ⚠️
Happy reading
"𝚂𝚎𝚓𝚊𝚑𝚊𝚝 𝚓𝚊𝚑𝚊𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚊 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚜𝚒𝚜𝚒 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚓𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚊 𝚝𝚞𝚗𝚓𝚞𝚔𝚔𝚊𝚗".
.
.
Seorang pemuda duduk di kursi sebelah brankar rumah sakit, ruang ICU lebih tepatnya.
Di brankar itu, seorang gadis dengan hijab rumah sakit terbaring, mesin EKG yang berbunyi.
Tangan pemuda itu menggenggam erat tangan mungil gadis itu yang terasa dingin.
"Dek bangun gak mau peluk kakak?" tanya pemuda itu tidak mendapat jawaban.
Pemuda itu senantiasa menggenggam erat tangan dingin itu. "Gak mau liat kakak manjain kamu?" tanyanya lagi.
"Maafin kakak," sesal pemuda itu.
Ia menatap kosong ke depan, kembali mengingat apa yang di katakan dokter.
"Rasya mengalami kritis, ia shock dan asmanya terlalu sering kambuh, membuat daya tubuhnya menurun, untuk sementara dia harus di ruang ICU setidaknya sampai dia sadar," ujar Ayu selaku dokter pribadi Rasya.
"Kak, Rasya bisa sembuh kan?" tanya Elga.
"Depresi Rasya juga kambuh, itu membuat kesembuhan dia semakin lama, dia terlalu banyak menerima tekanan yang membuat depresi dia kembali," jelas Ayu.
"Tapi dia akan sadar kan?" tanya Karin.
Ayu hanya menghela nafas. "Kita berdoa untuk Rasya, semoga dia di beri kesembuhan." ujarnya.
"Untuk Arja bisa ikut saya?"
Arja mengangguk dan mengikuti Ayu ke ruangan dokter tersebut.
"Ada apa?" tanya Arja acuh.
Ayu menghela nafas. "Rasya, dia trauma dengan kekerasan. Depresi dengan tekanan dia sendiri, dia......"
Mengalir cerita yang membuat hati Arja sedikit tersentil dengan itu, setelah selesai ia pamit ke ruangan Rasya untuk menjaga Rasya. Entah apa yang membuat Arja ingin menjaga Rasya.
"Kenapa kamu gak bilang kamu punya depresi dek?" tanya Arja seraya menggenggam tangan Rasya.
"Kenapa kamu gak lawan saat kakak pukul kamu? Kenapa kamu gak menghindar?" pertanyaan bertubi-tubi dari Arja tidak kunjung mendapatkan jawaban.
"Itu karena dia sayang sama lo, dia gak mau lo terluka dan dia mau lo selalu bahagia dengan nyiksa dia," jawab seseorang dari arah pintu.
Arja menatap Agreraya. "Kenapa lo bisa tau?" tanya Arja.
"Lo gak perlu tau," balas Agreraya.
Agreraya mendekat ke tubuh Rasya yang terbaring. " Soon get well beautiful" Agreraya mengecup kening Rasya lama.
"Jaga dia! Gue akan urus manusia sampah itu!" perintah Agreraya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Herida Eterna (END)
Ficção AdolescenteBudayakan Follow sebelum membaca! -𝙻𝚞𝚔𝚊 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚓𝚞𝚗𝚐 𝚊𝚋𝚊𝚍𝚒 Dikucilkan keluarga nya kecuali kakak pertamanya, kehilangan kedua orang tuanya sejak kecil lebih tepatnya kehilangan sosok Ibu saat dia lahir dan kehilangan sosok pah...