Jungwon terdiam kaku, sementara aku menikmati pemandangan yang ada didepanku. Wajah dan matanya yang benar-benar indah. Kedua tangan Jungwon sudah ku cekal karena sedari tadi dia meronta hingga membuatku harus menahan tangan nya.
"Kau keras kepala Jungwon, tidak selembut dulu." Bisikku.
"Semua sudah berubah." Ucapnya. Aku terkekeh melihat keberanian yang sekarang dia miliki.
"Tidak ada yang berubah Jungwon. Tubuhmu bahkan merindukan sentuhan pemilik aslinya." Bisikku.
Kuraih tubuh Jungwon dan membawa nya ke kasur, lalu menghempaskan nya disana. Saat dia hendak berdiri, aku menghimpitnya dengan tubuhku sendiri. Dia yang berada dibawahku membuatku hampir kehilangan kendali.
"Kau brengsek!" Ucapnya pelan.
"Terima kasih atas pujian nya." Balasku pelan.
Karena tidak tahan, aku mencium bibirnya dan melumatnya. Jungwon hanya diam tak kunjung membalas ciumanku membuatku melepaskan tautan kami. Aku menatapnya yang juga tengah menatapku datar.
"Benar-benar bukan Jungwon-ku yang dulu."
"Dia sudah tidak ada."
"Tidak, dia hanya bersembunyi menjadi sosok yang kuat."
Aku turun dari atas tubuhnya dan berjalan mengambil pakaianku yang belum kukenakan. Aku melepaskan handukku tanpa peduli Jungwon akan melihat kearahku. Lagipula dia sudah pernah melihat tubuh telanjangku. Selesai berpakaian, aku berjalan kearah Jungwon yang membuang muka menatap kearah lain.
Aku berdiri dihadapannya.
"Satu bulan, setelah satu bulan berlalu terserah padamu akan tetap bersamaku dengan Yoonwon diantara kita, atau pergi dengan Yoonwon tanpaku." Ucapku. Aku menarik dia untuk berdiri.
"Sekarang kau tinggal bersama ku." Lanjutku, tapi dia tetap tidak bereaksi lagi.
"Aku tidak akan tinggal bersamamu!"
"Tentu kau akan."
"Kau tidak bisa seenaknya sendiri Jay!" Bentaknya. Aku menariknya hingga tubuh kami menempel. Bahkan kami bisa merasakan helaan napas kami satu sama lain.
"Tentu aku bisa Jungwon. Kau lebih tau diriku daripada orang lain." Ucapku yakin.
Aku membelai pipinya lalu beralih pada lehernya. Kudekatkan wajahku ke lehernya untuk membuat tanda kepemilikkan disana. Kudengar suara ringisan pelan, lalu suara desahan pelan. Aku tersenyum senang dileher Jungwon dan mulai menarik kepalaku dan menatapnya.
"Mulai sekarang kau kembali menjadi milikku." Ucapku. Tapi dia tetap menolak disentuh olehku.
"Jangan menyentuhku!"
"Aku tidak yakin, karena sekarang yang aku pikirkan hanyalah pikiran kotor." Bisikku.
Tanganku masuk kedalam kaos yang ia dikenakan. Mengelus perut ratanya, lalu merayap keatas merasakan tonjolan kecil disana.
"Aku selalu merindukan ini Jungwon." Bisikku sensual ditelinga nya. Aku menekan pelan putingnya, membuat dia mengigit bibirnya menahan desahan.
"Tenang saja, aku akan memuaskan mu tapi tidak dihotel ini melainkan di kamarku, kamar kita nanti."
Tidak ada jawaban dari Jungwon. Dia melepaskan dirinya dariku.
"Mari kita pulang." Ucapku sambil menarik tangannya.
Aku membuka pintu kamar dengan keycard yang ku simpan, dan membuka pintu hotel untuk segera pulang. Beberapa kali Jungwon mencoba menarik tangannya, namun aku semakin menggengamnya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
XOXO (Hugs & Kisses) | JAYWON [END]
Fanfiction'SST.. My Boss, My EX-Boyfriend' versi Jaywon