Chapter 18 : Jay

9K 831 395
                                    

Aku kembali memeluk Jungwon erat. Menghisap bau tubuh khas yang dari tubuh Jungwon. Aku benar-benar merindukannya. Rasanya, hatiku saat ini benar-benar plong. Pernyataan yang tidak berani aku ungkapkan bahkan ketika dulu kami masih bersama tersampaikan sekarang. Kurasakan tubuh Jungwon semakin menegang.

"Kau dengar itu? Aku masih mencintaimu." Ucapku pelan. Jungwon melepaskan pelukanku dan kembali menatap manik mataku. Dia menggeleng pelan lalu tersenyum. Entah kenapa aku benci senyum itu.

Sejujurnya aku takut dengan senyum itu. Melepaskan semua harga diri, itu bukanlah diriku. Tapi demi Jungwon aku bahkan nyaris kehilangan harga diriku. Lalu kenapa aku tidak sekalian menghabiskan semua harga diriku yang tersisa?

Masih dengan gelengannya, Jungwon menjawab, "Tidak, kau tidak pernah mencintaiku dulu, sampai sekarang pun tidak hyung." Jawab nya tenang namun aku tidak suka. Ia masih menatapku.

"Ak-"

"Jika kau mencintaiku kenapa kau menyakitiku hyung? Kenapa kau membiarkan aku pergi?" Ucapnya pelan, sangat pelan. Kali ini kau yang kehilangan suaraku. Aku tatap kembali kedua matanya.

"Kenapa kau membiarkan aku tersiksa?" Lanjutnya lirih

"Aku-" Cukup lama aku terdiam sampai akhirnya aku kembali membuka suara.

"Aku tidak bisa menghidupimu Jungwon. Jika kita hidup bersama, hidup kita yang akan tersiksa. Park Seojoon itu seperti aku, percis seperti aku. Apa yang kau harapkan dengan keikutsertaan aku saat itu? Seojoon bisa menghancurkan kita berdua. Waktu aku pergi, saat itu aku sedang melihat kampus yang akan ku tempati. Aku kembali untuk sekedar melihatmu disekolah, ingin memberitahumu bahwa aku diterima dikampus yang kau inginkan. Aku berhasil setidaknya mewujudkan keinginanmu. Tapi aku tidak menemukanmu, kau bahkan tidak mengirimi ku pesan. Sampai akhirnya kau memintaku menemui mu ditempat biasa. Aku tidak bisa melakukan apapun. Sejujurnya aku tidak yakin waktu itu kau benar-benar menggandung. Maksud ku, kau itu laki-laki dan aku tidak pernah tau kalau laki-laki bisa hamil. Setelah meninggalkanmu, dua bulan kemudian aku kembali untuk sekedar memperbaiki semuanya. Tapi kau malah meninggalkanku. Semua yang kulakukan saat ini hanya untuk mu. Ketika kau pergi apa yang bisa kudapatkan? Aku hanya ingin mendengar pujianmu, sekedar pelukan hangat waktu itu. Tapi aku sadar yang kulakukan itu membuatmu benar-benar pergi dariku. Sekalipun aku kembali mengejarmu, aku masih belum bisa menjadi apa-apa. Aku mencari dirimu, dan aku benar-benar membencimu juga diriku saat itu. Kau menghilang dikehidupanku, dan aku benci aku tidak bisa kembali menemukanmu. Sampai akhirnya aku benar-benar membencimu. Kau melanggar janji yang kau buat. Kau tidak akan pernah meninggalkanku sekalipun aku menggusirmu, tapi lihat? Janji itu tidak berguna." Jelasku panjang lebar.

Kulihat Jungwon yang masih menatapku, dia mendengar penjelasanku sampai akhir. Kurasakan tumpuan dibahu kananku yang berat. Jungwon menjatuhkan pucuk kepalanya disana. Tangan kiriku yang bebas mengelus kepala belakangnya lembut dan teratur. Entah kenapa aku ingin melakukan nya.

"Sekarang aku benar-benar menginginkanmu dan Yoonwon dihidupku. Kembalilah, aku benar-benar membutuhkanmu Jungwon." Suaraku pelan.

Tanganku masih mengelus kepala belakangnya. Posisi Jungwon masih sama. Kurasakan rasa hangat dibahuku, apa Jungwon menangis? Aku hendak mendorong tubuhnya pelan dan melihat kedua mata itu, namun Jungwon menahannya.

"Jangan lihat aku seperti ini. Biarkan seperti ini dulu hyung." Ucapnya pelan. Suaranya bergetar dan aku tidak berniat memaksanya.

"Aku tetap tidak bisa hyung." Jawabnya pelan, namun aku masih bisa mendengarnya. Jantungku seakan tiba-tiba berhenti berdetak.

"Kenapa?" Lirihku.

"Karena aku tidak ingin kembali mencintaimu hyung." Lirihnya.

Aku menahan segala emosi. Entah kenapa aku benar-benar tidak bisa menerima penolakkan. Apapun yang aku inginkan selalu aku dapatkan. Tapi entah kenapa melihat Jungwon yang menolakku seperti ini, aku tidak bisa berbuat apapun. Sekedar memaksa pun aku tidak bisa.

XOXO (Hugs & Kisses) | JAYWON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang