Last Chapter : Jay & Jungwon

9.6K 598 160
                                    

Jay

"Tidak sekarang Yoonwon!" Bentakku pada Yoonwon saat memasuki rumah dimana aku tinggal sekarang. Yoonwon yang hendak membuka mulutnya langsung menutup rapat mulut kecilnya dan menunduk takut.

"Daddy lelah, jangan tanyakan apapun tentang Papa karena Daddy benar-benar tidak tau apapun." Ucapku datar.

Aku segera meninggalkannya yang masih menunduk. Lima hari belakangan ini hidupku benar-benar kacau. Pulang kerja aku langsung masuk ke dalam kamar dan mengabaikan Yoonwon yang sedari kemarin terus mengajakku bicara.

Semula hampir baik-baik saja. Aku masih berbicara dengan Yoonwon, tapi tiga hari setelahnya aku tidak baik-baik saja, pikiranku kacau. Bersapa dengan Yoonwon pun aku enggan. Aku memang sosok ayah yang buruk.

"Jay! Apa yang kau lakukan!" Itu suara Papa. Papa membuka pintu kamarku secara paksa. Dia pemilik rumah ini, Papa juga mempunyai duplikat kunci kamar inu.

"Aku lelah, keluarlah." Ucapku pelan. Aku memejamkan mataku, selanjutnya yang aku dengar hanyalah suara langkah kaki yang mendekat ke arahku.

"Kau membentak Yoonwon lagi? Dia anakmu Jay, dia masih kecil." Ucapnya tidak suka.

"Aku tau, aku hanya mengajarinya untuk tidak terlalu banyak bicara. Aku sedang tidak mau bicara dengan Yoonwon." Ucapku lagi.

"Dan Yoonwon terlalu suka ikut campur akhir-akhir ini." Lanjutku.

"Keluar dari rumah ini, dan temui Jungwon. Kau benar-benar menjadi gila. Yoonwon anak yang kau inginkan Jay. Sekarang keluar dari rumah ini!" Bentak Papa sambil menarik tanganku kuat.

Aku membuka mataku dan menatap Papa yang kini tengah menatapku marah. Di ambang pintu, malaikat kecilku tengah berdiri disana, dia bersembunyi dan terlihat ketakutan.

Lagi-lagi aku membuatnya takut, aku menghela napasku perlahan dan bangkit dari dudukku, berjalan menghampiri Yoonwon yang hendak berlari menjauh dariku.

"Yoonwon." Panggilku pelan, aku berhasil membawa Yoonwon kedalam pelukanku.

"Hiks.. Daddy gak sayang Yoonwon." Ucapnya diiringi isak tangis. Aku mengelap air matanya yang turun membasahi kedua pipi tembamnya.

"Daddy sayang Yoonwon." Ucapku.

"Daddy benci Yoonwon... Hiks..."

"Tidak, Daddy sayang Yoonwon. Daddy yang salah, Daddy minta maaf ya?"

"Hiks.. Daddy bohong."

"Yoonwon, maafin Daddy ya?" Ucapku pelan. Yoonwon menangis didalam gendonganku hingga dia tertidur.

Aku menggendongnya sampai kedalam kamarnya, dan menidurkannya diranjang. Tak lupa aku mengganti pakaian Yoonwon.

Aku keluar dari kamar Yoonwon dan berhadapan langsung dengan kedua orangtuaku. Aku berjalan mengikuti mereka berdua. Sesampainya diruang keluarga, Papa menatapku tajam, sementara Mama hanya diam disamping Papa.

"Pergilah dari rumah ini, kau sangat kacau akhir-akhir ini." Ucap Papa membuka percakapan.

"Kenapa aku harus?"

"Kau terlihat seperti mayat hidup, bahkan Papa yakin kau lupa makan hari ini. Yang paling penting, Papa tidak suka dengan mood mu yang buruk. Yoonwon itu masih kecil, dan lagi dia anakmu. Seharusnya kau tidak membentaknya, dia hanya bertanya dimana Jungwon, bahkan dia belum sempat bertanya kau sudah membentaknya. Kau masih belum pantas menjadi seorang ayah Jay." Ucap Papa datar dengan kata-katanya yang menusuk tepat dijantungku.

"Aku-"

"Jungwon bahkan bisa membuat Yoonwom menjadi anak yang sopan tanpa kehadiran ayahnya dulu. Sekarang keluar dari rumah ini!"

XOXO (Hugs & Kisses) | JAYWON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang