Chapter 19 : Jungwon

9.1K 711 117
                                    

Jay hyung menatap mataku lembut membuat degup jantungku semakin berdetak kencang. Telapak tangan dinginnya yang mengantarkan aliran hangat membelai lembut punggung telanjangku. Aku mendesah tertahan dibuatnya. Sentuhan yang bahkan tidak bisa ku lupakan dari dulu. Aku memejamkan mataku saat tangannya mengelus perutku, ia kembali membelai wajahku.

"Buka matamu." Suaranya serak. Dengan pelan aku membuka mataku dan menatapnya yang berada dibawah tubuhku tepat dimana sesuatu yang mengeras. Tangan Jay hyung mengelusnya perlahan membuatku harus ekstra menahan agar mataku tidak terpejam.

"Hyu-ah ngh.." Suaraku serak sirat akan nafsu.

Semua harga diri yang kumiliki serta janji yang kubuat lenyap seketika. Aku akhirnya malah bertekuk lutut kembali dibawahnya. Tangannya semakin gencar memainkan punyaku disana, celanaku bahkan sudah tidak ada pada tempatnya. Dia menyentuhnya dengan perlahan hingga membuatku gila.

"Kuhmohonh." Mohonku. Ia berhenti menyentuh punyaku, dan kembali bertatapan denganku. Bibirnya membelai seluruh wajahku, bahkan aku tidak merasa jijik dengan air liur nya. Ia memberikan entah keberapa bekas kemerahan di leherku.

Tangannya yang lain memainkan boba ku, membuatku mendesah tak karuan. Sementara tangan yang satunya lagi menyentuh punyaku hingga membuatku mendesah gila.

"Akhh... Jayh-hyungh..." Panggilku tak berdaya.

Tanganku meremas rambutnya kuat. Bahkan bibir Jay hyung sudah melumat boba ku pelan, namun berubah menjadi cepat seolah akan ada air yang keluar dari sana.

Kurasakan akan ada sesuatu yang akan keluar dari tubuhku, dan kurasa Jay hyung tau itu. Ia berhenti melakukan sesuatu pada tubuhku, membuatku menatapnya memohon.

Jay hyung terkekeh pelan lalu turun kebawah tepat dimana punyaku berada. Dia membelainya lembut dan akhirnya kurasakan rasa hangat yang melingkupi punyaku. Semakin lama hisapannya semakin kuat hingga kurasakan kenikmatan pertamaku. Seluruh persendianku rasanya melemas. Napasku memburu dan semakin lama semakin teratur.

Aku tidak bisa bernapas lega saat kurasakan sesuatu yang menusuk lubang bawahku. Kulihat Jay hyung yang tengah memasukkan telunjuk nya disana. Aku hanya merintih dan memohon untuk meminta kepuasan lebih. Dan dengan senang hati ia akan melakukannya.

"Cukup dengan permulaan, aku ingin memasukkan punyaku kedalam lubang hangatmu baby." Ucapnya sensual.

Entah sejak kapan ia sudah melepaskan seluruh pakaiannya. Kurasakan sesuatu yang tumpul memaksa masuk membuatku meremas seprei dibawahku dengan kuat. Jay hyung melakukannya dengan lembut sampai akhirnya kurasakan miliknya masuk sepenuhnya.

Kami terdiam beberapa menit. Ia menunduk dan menciumi wajahku, kami bertatapan setelah ciuman itu terlepas.

"Percaya padaku." Suaranya.

"Aku percaya, jangan tinggalkan aku lagi hyung." Suaraku pelan membalasnya. Jay hyung mengangguk dan dia mengangkat tubuhku hingga terduduk di pangkuannya.

"Ah Jungwon, di-a ahk menghisap kua-at ah sial." Desahnya.

Tanpa aba-aba aku menggerakkan pinggilku sendiri. Kami saling bertatapan dan kali ini jantungku semakin berpacu seiring cepatnya lubangku memanjakan miliknya. Wajah tampannya dibanjiri keringat bahkan tubuhnya juga. Sekarang aku yakin aku tidak pernah tidak mencintainya.

"Aku mencintai hyung." Suaraku setelah merasakan pelepasan kedua ku. Jay hyung menidurkanku kembali dan menghujami lubangku lagi sampai akhirnya dia mendapatkan kepuasannya sendiri.

"Aku juga mencintai Jungwon."

[ X O X O ]

Aku terbangun saat merasakan suara berisik disebelahku. Kudengar suara kecil Yoonwon yang sedang bicara, dengan perlahan aku membuka mataku.

XOXO (Hugs & Kisses) | JAYWON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang