Chapter 21 : Jungwon

6.9K 575 107
                                    

Tidak ada yang lebih indah dari saat kau membuka mata, orang yang kau cintai ada disisi mu. Wajah tenang Jay hyung membuatku tersenyum entah kenapa. Tanganku tanpa ragu menyentuh pipinya lembut, ini sudah pagi entah pukul berapa.

"Enghh..." Jay hyung melenguh merasakan tidurnya terganggu oleh sentuhanku. Aku memejamkan mataki pura-pura tidur, tapi kurasa ia tau.

"Morning Jungwon." Suaranya serak menciumi permukaan wajahku. Terakhir kurasakan kecupan hangat dibibirku, tapi aku tidak kunjung membuka mataku.

"Aku tau kau pura-pura tidur." Suaranya lembut ditelingaku.

Aku membuka mataku perlahan, dan mendapati jarak kami yang sangat dekat. Jika diantara kami ada yang berbicara aku jamin bibir kami akan saling bersentuhan. Jay hyung melumat pelan bibirku lalu menjauhkan wajahnya.

Kakinya menuruni ranjang menampilkan tubuh polosnya akibat aktifitas kami semalam. Walaupun sudah pernah melihat tubuh polos itu entah kenapa semburat merah masih saja menghiasi pipiku. Aku mengarahkan pandangan kearah lain, tidak mau melihat sesuatu yang bergantung disana. Kudengar Jay hyung terkekeh sebelum pintu kamar mandi ditutup.

Setelah dipastikan ia sudah masuk kedalam kamar mandi, aku menurunkan kaki ku pelan. Tubuhku sama polosnya dengannya, tidak ada sehelai benangpun yang melekat pada tubuhku. Mengambil pakaian milikku dan memakainya tanpa membersihkan tubuhku terlebih dahulu, karena kurasa semalam Jay hyung membersihkan cairan yang melekat ditubuhku.

Aku mengambil pakaian Jay hyung yang berserakan dilantai dan memasukkannya kedalam keranjang yang berisi pakaian kotor.

Aku merindukan si kecil Yoonwon. Aku menuruni tangga dan meletakkan keranjang itu disamping mesin cuci. Setelah memasukkan pakaian kotor kedalam mesin cuci dan mengisinya dengan air, kemudian aku memasukkan deterjen pembersih baju, membiarkan mesin itu berputar dengan otomatis. Aku mengeluarkan beberapa bahan makanan yang bisa dimasak dengan cepat.

Selesai memasak  aku menyajikannya diatas meja makan. Hampir 40 menit Jay hyung dikamar mandi, saat hendak menaiki tangga untuk memanggilnya dikamarnya, dia sudah keluar dengan pakaian santainya. Ini bukan hari libur, kenapa dia tidak ke kantor?

"Kamu gak kerja hyung?" Tanyaku padanya, berjalan beriringan dengannya menuju meja makan.

"Enggak, aku mau nemenin kamu." Jawabnya sambil berkedip genit. Sesekali ia menaik-turunkan alisnya menggodaku yang entah kenapa membuat jantungku berdegup kencang.

"Aku udah gede hyung, gak usah ditemenin."

"Enggak, bisa aja nanti kamu diculik. Sekarang bukan hanya anak kecil saja yang diculik, orang sebesar dirimu pun bisa." Ucapnya. Aku memutar bola mataku malas. Kekhawatirannya itu sungguh besar.

Aku mengambilkan piring dan mengisinya dengan makanan yang kubuat, lalu meletakkannya dihadapan Jay hyung. Ia kemudian menyantap makanannya dengan lahap, sesekali dia membuka suara untuk sekedar mengobrol denganku.

Aku selesai lebih dulu karena nafsu makanku memang tidak sebesar Jay hyung dan Yoonwon. Aku beranjak menuju pakaian yang harus ku cuci. Selesai membilasnya aku segera mengeringkannya.

"Baby." Ucap Jay hyung yang cukup jauh dibelakangku.

"Hmm.." Balasku tanpa melihatnya.

"Apa kau ingin ikut bersamaku?"

Aku memutar tubuhku kali ini, meletakkan kembali pakaian yang sudah siap dijemur.

"Kemana?" Tanyaku tanpa berjalan mendekat ke arahnya.

"Perjalanan bisnis, tidak terlalu jauh di Jeju." Ucapnya padaku.

Walaupun Jeju tidak terlalu jauh dari Seoul, tapi tetap saja aku tidak akan kesana. Aku tidak mengerti apapun tentang bisnis dan juga kurang nyaman.

XOXO (Hugs & Kisses) | JAYWON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang