Chapter 14 : Jungwon

8.2K 877 204
                                    

Aku hanya menatap Jay hyung yang ada dihadapanku yang tengah mengurung diriku dengan kedua tangannya, matanya intens menatapku.

"Bisakah kita memulai nya dari awal?" Ucapnya lagi. Aku memutar bola mataku malas lalu menatapnya datar.

"Apa yang pernah di akhiri tidak pernah bisa dimulai kembali." Jawabku datar. Kedua tangannya yang mengurungku terhempas ketempat semula. Jay hyung menegakkan tubuhnya kembali.

"Kali ini aku tidak akan membiarkan mu terluka. Aku akan melindungimu dan Yoonwon, percaya padaku." Katanya meyakinkan ku. Tangan nya hendak meraih tanganku namun segera ku tepis.

"Saat kau meniduriku untuk pertama kalinya pun kau berjanji tidak akan membuat ku terluka. Tapi kau sendiri malah membiarkan ku terluka. Aku tidak bisa Jay, apa kau tidak mengerti? Hidupku sudah sulit, dan kau jangan mempersulitnya lagi." Ucapku lirih. Aku sebisa mungkin menahan air mataku agar tidak tumpah. Aku tidak boleh menangis dihadapannya, aku harus terlihat tegar.

Aku hendak berjalan masuk kembali ke dalam Club karena perkerjaanku belum selesai. Namun tangannya menahan pergelangan tangan ku. Dia menarik tubuhku kuat hingga aku berada dalam dekapannya.

Aku diam tidak membalas dan tidak menikmatinya. Aku mencoba melepaskannya namun gagal, dia memelukku sangat erat.

"Kali ini aku berjanji tidak akan menyakitimu, aku berjanji Jungwon. Setidaknya lakukan demi Yoonwon. Aku ingin dia memiliki keluarga yang utuh, bukan hanya aku ataupun hanya kau, melainkan kita berdua." Suaranya lirih, aku menggeleng kuat.

"Lepaskan!" Bentakku kuat. Namun tidak kutemukan tanda-tanda Jay hyung akan melepaskan pelukan ku.

"Ekhem." Kudengar suara orang berdeham dibelakangku. Lalu detik berikutnya, aku rasakan tubuhku yang ditarik kuat hingga pelukan Jay hyung terlepas dari ku. Mingyu yang menyembunyikan tubuhku dibelakang nya.

"Senang bertemu langsung dengan mu Tuan Jay Park." Ucapnya pada Jay hyung. Apa dia akan membocorkan semuanya?

"Berikan Jungwon padaku!" Kata Jay hyung mengabaikan ucapannya. Mingyu menoleh kebelakang sebentar lalu kembali lagi menatap kearah Jay hyung.

"Aku sudah menyewa nya untuk malam ini. Kau bisa menyewa nya lain waktu."

Aku terdiam ditempatku, kulirik Jay hyung yang tiba-tiba berhenti. Dia menatapku meminta penjelasan, namun aku membuang muka kearah lain agar tidak bertatapan dengannya.

"Apa kau bilang?" Ucapnya geram pada Mingyu.

"Kau bisa memakai jasa nya lain waktu. Aku sudah membayar penuh untuk menyewa nya malam ini." Mingyu mengulang ucapannya dengan santai.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Mingyu menarikku menjauhi Jay hyung yang terlihat tengah menahan amarah nya. Dia buruk sekali dalam hal seperti itu.

Saat hendak memasuki mobil Mingyu, aku menahan tangannya meminta penjelasan. Dia mendekatkan wajahnya padaku, lebih tepatnya pada telingaku.

"Kau ingin bersamaku atau bersama orang itu?" Tanya nya pelan. Aku akhirnya masuk kedalam mobilnya. Lebih baik aku bersama Mingyu ketimbang bersama Jay hyung.

Aku melirik dari spion, ternyata Jay hyung masih berdiri disana, tak bergerak sedikit pun. Aku kembali menatap lurus. Untuk apa aku memikirkan nya?

Suasana hening, tak ada yang berbicara. Sampai aku dan Mingyu sampai di hotel pun tak ada pembicaraan.

"Jadi siapa Jay?" Tanya nya sambil menggulung lengan kemeja nya. Aku menatapnya lalu menjatuhkan tubuhku dikasur empuk dibelakangku.

"Teman mungkin." Jawabku. Kurasakan sebelah ranjangku bergerak, dia duduk disana.

XOXO (Hugs & Kisses) | JAYWON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang