Chapter 10 : Jungwon

8.5K 866 52
                                    

Aku hanya menatap Jay hyung yang ada dihadapanku. Napasnya bahkan menerpa permukaaan keningku. Segera kupasangkan dasi pada kerah lehernya. Setelah selesai, aku segera melepaskan sabuk pengaman dan membuka pintu lalu keluar. Aku melakukan hal yang sama pada Yoonwon yang berada dikursi belakang.

Aku hanya menunduk saat beberapa pasang mata memperhatikan kearah kami. Yang menatap kearahku adalah para petinggi disini. Aku semakin menunduk saat Jay hyung sudah berdiri diantara aku dan Yoonwon.

"Aku yang akan mengantar Yoonwon." Ucapku padanya dan segera berlalu dari hadapan nya.

Aku hanya menunduk karena mereka secara terang-terangan menatap kearahku. Setelah masuk lift aku semakin menunduk. Aku dan Yoonwon bahkan berada disudut ruangan persegi ini. Didepan sana ada Jay hyung yang tengah berbincang. Lift terbuka dan aku segera keluar diikuti dengan Jay hyung. Walaupun dia berjalan jauh dibelakang kami, tapi aku tau dia tengah mengikuti kami.

Mall ini sudah semakin ramai karena para karyawan telah berdatangan. Ditengah jalan aku bertemu dengan Soyeon, kepala bagian kebersihan dulu. Aku menyapanya dengan sopan lalu segera berlalu.

"Apa dia bos Papa dulu?" Tanya Yoonwon padaku. Aku hanya bergumam kecil menjawabnya. Sesampainya di Daycare yang Jay hyung sebutkan, aku segera masuk dan mencari orang yang bekerja disini.

"Saya kesini ingin mengantarkan Putra saya, nama nya Yoonwon, Yang Yoonwon." Jelasku pada nya. Sang resepsionis melihat sesuatu pada komputer nya lalu berdiri dan tersenyum padaku.

"Selamat pagi Tuan Jungwon, saya Lia karyawan disini." Sapanya hangat sembari memperkenalkan diri. Aku mengangguk pelan, lalu berjongkok dihadapan Yoonwon. Aku seperti melupakan sesuatu namun aku tidak bisa mengingatnya.

"Yoonwon jangan nakal, oke?" Kataku pada nya. Yoonwon hanya menganggukan kepalanya.

"Gak boleh berantem." Lagi-lagi Yoonwon menganggukkan kepalanya.

"Terus Jangan cengeng, harus nurut. Oke?" Dan lagi-lagi Yoonwon mengangguk. Aku mengelus kepala nya, lalu mencium pipi tembam nya sebelum berdiri.

"Bye Papa." Ucapnya sambil melambaikan tangan nya padaku. Aku juga melakukan hal yang sama. Setelah yakin meninggalkan Yoonwon, aku segera berbalik dan mendapati Jay hyung yang kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

Aku segera menaiki lift untuk cepat sampai ketempat kerja ku. Sesampainya disana, aku sudah mendapati Sunghoon hyung yang tengah mengepel lantai. Segera aku mengambil alih tugasnya tanpa aba-aba hingga membuatnya kaget.

"Maaf." Sesalku. Dia mengelus dada nya lalu menepuk jidatku dengan telapak tangan nya.

"Jika aku mati muda bagaimana? Aku belum menyatakan cinta pad—" Seolah ketahuan sesuatu, Sunghoon hyung segera menutup mulutnya dan meninggalkan ku yang merasa kebingungan.

Aku melepaskan sepatu serta kaos kaki ku. Tanpa mengganti pakaian kerja pun aku segera melanjutkan pekerjaan Sunghoon hyung tadi.

Setelah selesai mengepel lantai, aku berdiri dan mengelap keringat ku yang membanjiri wajahku. Sudah lama aku tidak melakukan hal ini dan itu membuatku mudah sekali bekeringat. Aku mengatur napasku, lalu kurasakan sesuatu yang dingin menyentuh pipiku.

"Minum ini, kau terlihat lelah." Ucap Sunghoon hyung sambil menyodorkan minuman dingin yang dia ambil di kulkas yang ada dibelakang. Aku tersenyum sembari berterima kasih, lalu mengangkat ember serta pel yang selesai kugunakan.

Aku masih mencoba mengingat apa yang kulupakan. Sampai akhirnya aku mengingatnya. Astaga bagaimana bisa aku melupakan kotak bekal milik Yoonwon. Setelah mengganti pakaian, aku segera menemui Sunghoon hyung untuk meminta izin sebentar, dan dia mengiyakan nya. Aku harus menemui Jay hyung untuk meminjam keycard nya.

XOXO (Hugs & Kisses) | JAYWON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang