Aku mendekati Jungwon yang sedari tadi hanya diam tidak berbicara apapun, berjongkok dihadapannya yang tengah menunduk.
"Tidak apa-apa sayang, Mama dan Papa pasti akan senang kalau kita tinggal disana. Aku tidak bisa meninggalkanmu di apartemen sendirian dengan Yoonwon." Ucapku mencoba meyakinkan nya. Jungwon sedikit mendongakkan kepalanya untuk menatapku.
"Tapi hyung, bagaimana kalau mereka tidak menyukaiku?" Suaranya lirih diakhir kalimat.
Aku menghela napasku dan menatap jagoan kecilku yang sudah berdiri diujung tangga dengan robot yang baru saja aku belikan kemarin. Dia berlari kecil ke arahku dan Jungwon dan duduk disamping Jungwon.
"Kapan kita berangkat Daddy?" Tanya si kecil Yoonwon semangat. Sementara Jungwon hanya menatapku memohon.
"Sebentar lagi ya sayang, kamu persiapin semua barang kamu dulu ya?"
"Oke Daddy." Yoonwon turun dari sofa dan berlari kecil menaiki tangga, memilih barang yang akan dia masukkan kedalam tas miliknya.
"Hyung~" Ucapnya setengah merengek padaku. Hey, Jungwon benar-benar menggemaskan.
"Semua bakal baik-baik saja sayang, aku janji."
"Tapi kalau mereka-"
"Mereka tidak akan menolakmu Jungwon, menolakmu berarti menolak aku dan menolak cucu mereka juga." Suaraku pelan. Telapak tanganku menyentuh perut datarnya dan mengelusnya perlahan.
"Baiklah, aku setuju." Akhirnya Jungwon setuju.
Aku berdiri dari posisiku, berjongkok dan memberikan kecupan pada pucuk kepalanya.
"Ak-"
Aku berlari menjauhi Jungwon saat perutku kembali ingin mengeluarkan isinya. Ini sudah keempat kalinya disiang ini, sarapan pagiku bahkan sudah ku keluarkan semua.
"Hoek."
Kurasakan pijatan lembut dibelakang leherku. Setelah dirasa cukup, aku kembali berdiri dan membersihkan mulutku yang terasa aneh.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Jungwon lembut, mau tidak mau aku tersenyum.
"It's okay baby, ini hanya masalah kecil." Jawabku.
Jungwon lagi-lagi tersenyum, dia sedikit berjinjit untuk menyamai tinggiku, namun tingginya hanya sejajar dengan alisku. Ia mengecup singkat bibirku. Aku mengembangkan senyumku saat ia melakukan hal semanis itu.
"Jadi kau ingin apa lagi hm?" Tanya nya singkat. Aku memikirkan hal apa yang aku inginkan, dan pilihanku jatuh pada pancake yang dihiasi es krim strawbery diatas nya.
"Ah, aku ingin pancake." Ucapku yakin. Jungwon lagi-lagi tersenyum lebar, kemudian ia mengalungkan tangannya pada leherku.
"Hanya itu? Apa Daddy tidak lapar hm?" Suaranya membuatku ingin memakan Jungwon dihadapanku sekarang. Ah akhir-akhir ini dia sangat manis dan begitu menggemaskan ketika ia merengek padaku.
"Kalaupun lapar, aku ingin memakan-"
Aku mendekatkan diriku padanya, menarik pinggangnya dan berbicara tepat didepan bibir merahnya.
"-aku ingin memakanmu sebagai makanan penutup." Ucapku.
Pipi Jungwon bersemu merah membuatku tak tahan untuk memberikan kecupan-kecupan diseluruh wajahnya. Terakhir aku melumat bibir merahnya yang sedari tadi minta untuk dihisap. Kami baru berhenti berciuman saat mendengar suara si kecil Yoonwon.
"Daddy , Papa lagi ngapain sih?" Tanya nya penasaran. Aku segera melepaskan ciuman kami berdua dan menatap Jungwon yang tersipu malu. Sebenarnya umur Jungwon berapa sih sekarang? Dia sangat menggemaskan seperti bayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
XOXO (Hugs & Kisses) | JAYWON [END]
Fanfiction'SST.. My Boss, My EX-Boyfriend' versi Jaywon