Jungwon melihat pantulan dirinya didepan cermin. Wajahnya terlihat muram dan bibir bawahnya sedikit menekuk dan entah sudah kali keberapa ia menghela napasnya dengan kasar.
"Apa sudah selesai sayang?" Ucap Jay yang berada didepan pintu kamar milik mereka berdua. Sejak 2 bulan lalu, Jungwon sudah pindah kerumah orangtua Jay, begitu pula dengan Mama Jungwon yang ikut serta.
"Aku tidak mau keluar hyung." Ucapnya ketus sambil tetap menatap pantulan dirinya dicermin.
"Kenapa? Oh ayolah. Aku ingin melihatmu." Rayu Jay. Jungwon memutar bola matanya malas.
"Ini memalukan hyung! Aku tidak akan menggunakan gaun di pernikahan kita." Ucapnya kesal masih setia didepan cermin.
Tubuhnya dibalut gaun bewarna silver dengan beberapa manik dibagian dada. Gaun panjang itu membungkus tubuh Jungwon sampai mata kaki. Gaun yang indah dan cantik. Tapi secantik apapun gaun yang sedang dia kenakan sekarang ini tetap saja itu tidak pantas dengannya.
Demi apapun dia itu seorang lelaki.terdengar suara pintu yang dibuka, tapi Jungwon tidak menolehkan kepalanya kesana, ia masih cemberut sampai sepasang tangan melingkari perut besarnya.
"Wow!" Gumam Jay terkesan, sementara Jungwon merengut tidak suka.
"Aku tidak mau menggunakan gaun ini hyung, aku ini laki-laki." Protes Jungwon.
Lusa adalah pernikahan mereka, gaun yang dikenakan Jungwon adalah pesanan khusus dari Jay. Setau Jungwon, Jay memesan tuxedo bewarna senada dengan miliknya, bukan gaun yang sedang dia kenakan sekarang.
"Ayolah baby, perut besarmu akan terasa sesak kalau kau masih kekeh dengan tuxedo itu."
"Tidak. Hyung ini memalukan~"
Jay masih melingkarkan tangannya pada pinggang Jungwon, sementara dagunya bersimpuh pada bahu Jungwon.
"Bagian mana yang memalukan? Kau terlihat sempurna sayang-" Jay berbisik ditelinga Jungwon untuk melanjutkan ucapannya yang terpotong. "-dan menggoda seperti biasa. Pria yang bisa hamil sepertimu sangat sangat luar biasa. Aku tidak perlu menikahi seorang wanita ataupun menitipkan benih pada rahim wanita, kau bisa melakukannya untukku."
"Tapi aku tidak mau memakai gaun hyung."
"Kau harus, aku tidak ingin baby didalam perutmu kesakitan."
"Mereka tidak akan kesakitan hyung."
"Tetap saja, kau harus tetap memakai gaun itu."
"Hyung~" Jungwon hampir putus asa, dan Jay tetap pada keputusannya, Jungwon harus memakai gaun yang dia belikan.
"Tidak. Aku tidak mau mengambil resiko, hanya sebentar saat pengucapan janji pernikahan. Setelah itu kita pulang. Kita akan mengadakan resepsi ketika sikembar sudah sedikit besar." Ucap Jay tegas dan keputusan final. Jungwon memejamkan matanya dan melepaskan pelukan Jay pada dirinya sendiri.
"Menyebalkan. Aku membencimu!" Ucap Jungwon kesal, sementara Jay hanya tersenyum kecil melihat calon istrinya yang sedang cemberut padanya. Jungwon sangat manis saat ini.
"Aku juga mencintaimu, Jungwon-ku"
"Huh!"
"Wajahmu memerah sayang." Goda Jay dan mencolek dagu Jungwon. Wajah Jungwon yang sudah memerah semakin memerah karena ulahnya. Dan Jungwon pasti akan merengek sebentar lagi.
"Hyung, berheti menggodaku!"
"Aku tidak menggodamu."
"Iya kau menggodaku. Keluar sana, aku akan mengganti pakaian."
KAMU SEDANG MEMBACA
XOXO (Hugs & Kisses) | JAYWON [END]
Fanfiction'SST.. My Boss, My EX-Boyfriend' versi Jaywon