(Sorry kalau nemu typo)
Hari ini Maria gak ke toko karna lagi mual banget. Kan lagi hamil, Mesy juga pulang cepat.
(Oh iya di chapter awal ada adek mesy. Sorry aku buat gak ada aja yaa. Jadi mesy anak tunggal dari mama sama ayah kandungnya)
Biasa kalau udah Mesy jarang buat keluar lagi paling menghabiskan waktunya di kamar. Di depan laptop kalau ada tugas langsung m
Mesy kerjakan kalau gak ada ya apalagi kalau gak nonton drama korea."Sy tolong yaa mama mau kirim bekal ke ayah tapi mau ke indomart bentar. Kamu goreng ayamnya. Sayurnya biar mama aja yang masak." Mesy tentunya nganguk.
Dan ke dapur buat goreng ayam seperti apa yang mama bilang. Selesai goreng ayam Mesy naik lagi buat lanjut nugas.
10 menitan maria pulang dan Mesy kaget banget karma suara Maria mengelegar manggil nama Mesy.
Mesy buru-buru turun ke dapur. "Kenapa ma kenapa?" Tanya Mesy.
"KAMU INI YAA MAMA KAN SURUH KAMU GORENG AYAM SAMA MASAK SAYUR."
"KENAPA AYAMNYA AJA. SAYURNYA GAK!"
"MAMA MAU KIRIM KE AYAH. UDAH JAM BERAPA INI MESY !!"
"lho mama kan bilang minta Mesy buat goreng ayam aja."
"MEMANG KAMU TUH YAH KALAU ORANGTUA NGOMONG GAK DI DENGAR."
"MELAWAN AJA TERUS BISANYA."
"KALAU SALAH ITU MINTA MAAF GAK USAH CARI ALASAN." Saking marahnya piring 3 tumpuk di dekat Maria langsung dia lempar ke Mesy, gak langsung mendarat di badan Mesy tapi di dinding yang buat Mesy sandar. Alhasil pecahannya jatuh dan sedikit kena di rambut dan lengan Mesy tergores.
Mesy gigit bibirnya buat tahan tangis. "PERGI KAMU ANTAR BEKAL BUAT AYAH. BELI SAYURNYA DI JALAN."
"GAK KEBURU KALAU BUAT SAYUR SEKARANG."
"BERSIHIN LANTAINYA." setelah itu Maria pergi ke kamar dan ninggalin Mesy yang nunduk melihat 3 buah piring yang sudah tak berbentuk piring lagi di lantai.
Mesy singkirkan pecahan piring yang nyangkut di rambutnya dan mengelap darah di lengannya. Dia kumpulin semua pecahan piring itu. Tanpa pengaman apapun Mesy ambil pakai tangan, dia remas ditangan kirinya.
"Gak papa Mesy. Mama lagi hamil mungkin hormon orang hamil." Ucapnya sambil beresih pecahan piring.
Mesy ada di apotik minta tolong ke apoteker untuk perban tangannya yang berdarah. "Yang hansaplas aja mbak. Gak usah perban kayak gini." Ucap Mesy.
Jadi tangan Mesy di hansaplas yang putih lebar pas di telapak tangan. Kalau di perban melingkar takut di tanya-tanya.
Mesy celingak-celinguk buat nyari penjual sayur masak di pinggir jalan tapi gak nemu.
Mesy
Dirmah lo ada sayur masak?Yuki
Ada sayur sop.Mesy
Ok gw otw.Karna arah kantor ayah tirinya searah sama rumah Yuki dan syukur dirumah Uuki ada sayur jadi Mesy bisa minta.
Mesy
Tolong panasin ya ki.Yuki
Ok.Setelah selesai masalah bekal ayah tirinya. Mesy lanjut jalan gak tahu mau kemana. Dia bawa aja motornya keliling-keliling gak jelas.
Pas ada lapangam outdor lapangan futsal dia berhenti. Mesy lepas helm dan lihat kesana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meisie (END)
FanfictionC O M P L E T E Hidup tak selalu adil bagi semua orang bukan? "Gue benci sama lo?" "Kenapa lo selalu lihat sisi gue yang kayak gini kenapa?" Mesy marah, marah sama semesta,marah sama Hazel dan marah sama dirinya sendiri. "Lo gila sy! Lo gak seharus...