Sebelum mutusin buat ke rumah Mesy, Hazel gelud dulu sama pikiran dan hati nya,
Karna tadi cabut duluan dari sekolah buat jemput Sara sama Mesy, dia sampai lupa kalau hari ini Xeera ulang tahun.
Sebenarnya gak lupa tapi mencoba untuk lupa.
Sampai jam menunjukan pukul 00.00 pun Hazel belum juga ngasih ucapan selamat ulang tahun ke Xeera. Padahal selama 3 tahun sama Xeera, Hazel akan jadi orang pertama yang ngasih ucapan itu.
Sampai dititik, ada telfon masuk dari Xeera. Hazel ragu buat angkat, karna dia harus benar-benar lepas dari Xeera dan hubungan ini.
Hazel angkat, gak ada suara dari Xeera. Hening.
Hazel menarik nafas dalam, "Xeera kenapa?" Tanya Hazel pada akhirnya.
Xeera masih diam, "Xeera gue matiin kalau lo diem aja."
"Lo gue zel?" Tanya Xeera pada akhirnya.
"Kita bahkan belum putus Hazel." Ucap Xeera dengan suara bergetar.
Hazel menarik nafas dalam lagi, "Aku udah putusin kamu ra, cukup sampai sini."
"Gak, kan aku bilang gak mau putus."
Hazel memejamkan matanya sejenak. "Xeera, cukup. Hubungan kita cukup sampai sini, kalau diterusin kamu sama aku sama-sama akan ketemu sama yang namanya Luka ra." Hazel memijat keningnya.
Xeera udah nangis disana, "Zel, tolong. Bisa gak kita nikmatin aja dulu jalani aja dulu, urusan keyakinan nanti kita pikirin lagi."
Hazel mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Gak bisa ra, mau sampai kapanpun kamu sama aku gak bisa bersama."
"Temboknya terlalu tebal Xeera, aku gak bisa buat nembus itu."
"Dan kamu juga tahu ra, kamu sendiri juga gak bisa."
"Jadi tolong, hargai keputusan aku. Kamu akan bahagia sama yang lain yang bisa sama-sama mengepalkan tangannya disamping kamu, menghadap Tuhanmu."
"Bukan dengan aku yang menengadah, Tolong ra." Xeera udah gak bisa jawab apa-apa.
Xeera cuma bisa nangis disebrang sana, Hazel menjauhkan ponselnya dari telinga dia, sesak dada Hazel dengar Xeera nangis sesengukan kayak gini.
"Hazel,, "
"Kita putus yaa Xeera." Ucap Hazel dengan suara yang bergetar juga.
"Ma..kasih..makasih.. untuk kado ulang..ulangtahun, tahun ini zel." Xeera nangis, gak kuat banget.
"Maafin aku ra,"
Sambungan di matikan sepihak sama Hazel, Hazel memukul dadanya, sesak banget.
"Maafin aku ra," ucap Hazel sekali lagi.
Mesy masih lihat Hazel dari atas, Hazel melambaikan tangan minta Mesy turun, tapi Mesy gak lihat.
Dan Hazel juga baru sadar, kan telfon belum di matiin. "Laper gak?"
"Lo laper?"
"Ayok mcd sy," Mesy nganguk.
Mesy turun dengan hoodie oversize warna mauve ketuk kaca samping, Hazel langsung buka. "Masuk sy."
"Yuk mcd." Hazel nyengir, pas lihat Mesy masuk agak meringis. Memar di wajah Mesy kelihatan jelas sekarang.
"Mampir apotik atau indomart yaa, mau beli masker." Hazel nganguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meisie (END)
FanfictionC O M P L E T E Hidup tak selalu adil bagi semua orang bukan? "Gue benci sama lo?" "Kenapa lo selalu lihat sisi gue yang kayak gini kenapa?" Mesy marah, marah sama semesta,marah sama Hazel dan marah sama dirinya sendiri. "Lo gila sy! Lo gak seharus...