15

99 15 1
                                    





Mesy gak tahu mau di bawa kemana sama Hazel. Ngikut aja, dan agak was-was sih kan berarti meraka bedua bolos sekolah.

Hazel berhentiin motor di depan warmindo tadi pagi buta mereka makan. Mesy turun, "Sarapan dulu sy." Ajak Hazel

Mesy lihat Hazel tuh kayak bingung tapi gak berani ngomong. Padahal tadi mereka heboh berdua takut telat masuk sekolah, sekarang malah bolos.

Mesy duduk, Hazel lagi pesen yang sama kayak tadi pagi jam 2.

Untung waitressnya udah ganti shift, kalau gak hapal dah sama anak dua ini.

"Ngomong sy, jangan diem aja." Ucap Hazel yang lihat Mesy lagi lihat kendaraan hilir mudik.

"Eheheh." Mesy cuma nyengir.

Hazel nganguk, tapi posisinya masih lihat Mesy. Tau gak? Kayak pengen nanya "Lo gakpapa?" Tapi gak berani.

Dan pengen juga ngomong, "Kalau pengen cerita gakpapa," tapi juga gak berani ngomong.

Jadinya balik diem-dieman.

"Zel, kita bolos lho ini," kata Mesy, Hazel nganguk sambil nyengir lebar.

"Gakpapa lah, ngebul juga otak gue. Minggu depan ujian." Mesy nganguk setuju,

Pesanan mereka datang, Mangkuk mie kuah Mesy ada sosis, telur, sama sayur. Di mangkuk Hazel cuma mie sama sosis.

"Kok banyak banget punya gue zel?" Tanya Mesy.

"Yaa gakpapa lah, biar kenyang." Hazel sendok kuah mienya, "Duh sy nikmat banget." Kata Hazel.

"Ini kita gak bakal usus buntu kan yak? Baru makan indomie makan lagi?" Tanya Mesy tapi tetap nyuap.

Hazel ketawa, "Yakali baru makan 2 kali besoknya usus buntu." Mesy ikut ketawa.

"Sy?"

"Ha?"

"Kalau Xeera liat kita, dia bakal gimana yaa?" Tanya Hazel tanpa dosa,

Mesy rasanya mau nyiram kuah mienya ke muka Hazel. "YA MENURUT LO AJA HAZEL GIBLIK?!"

kan kan balik maungnya.

Tawa Hazel meledak, dari tadi ajak cabut Mesy rasanya sedih soalnya Mesy diem aja, pengen denger Mesy ngamuk-ngamuk lagi.

Emang dasar gak jelas.




















//

After insiden tulisan di papan tulis kelas Mesy, Mesy balik ke kesolah dengan biasa aja. Yuki sekhawatir itu sampai gak mau pisah sama Mesy, si bule juga lebih suka marah-marah kalau ada mata siswa yang natap Mesy sinis.

Mesy lebih di protect banget sama Yuki dan Mark. Padahal Mesy gak minta, iya sih Mesy sekarang jadi sasaran semua mata, dan hujatan. Dan Mesy coba gak peduli itu semua.

Tapi yang namanya manusia juga, biar kata gak peduli tapi ada aja yang nembus sampai ke hati lari kepikiran. Mesy nyoba buat fokus buat ujian aja,

Kalau masalah mama Mesy, dia sudah kembali ke rumah tapi sama sekali gak pernah ngomong bahkan lihat Mesy pun enggak.

Ronald, ayah tiri Mesy lebih suka menghabiskan waktunya di luar. Ada dirumah ketika sore menjelang malam.

Dan ketika ayah tirinya pulang, Mesy selalu mengurung diri di dalam kamar. Gak berani keluar, iya takut. Banget.

Jadi disinilah Mesy sekarang di jam 10 malam, di depan indomart dekat rumahnya. Tadi udah izin juga sama Mama kalau mau keluar nyari jajan. Mama Mesy gak jawab iya gak juga jawab enggak boleh.

Meisie (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang