(Sorry kalau nemu typo)Tau gak sekarang jantung Hazel lagi lari marathon karna dari tadi Mesy tuh ngelihatin Hazel mulu, sumpah deh udah dilihatin mulu jantungnya malah gak bisa diajak kompromi.
Ini Mesy kalau terus kayak gini bisa-bisa dengar kali degub jantung Hazel.
Hazel tarik nafas dulu sebelum ngomong, eh tapi Mesy malah ketawa.
Hazel kan jadi bingung, "Kenapa sih sy?" Tanya Hazel, Mesy masih ketawa.
"Gakpapa, udah selesai kan. Yuk anter gue balik." Mata Hazel menyipit curiga,
"Bilang kenapa gak?" Tanya Hazel lagi, Mesy malah berdiri keluar menuju mobil Hazel.
Enak banget yak, Hazel juga ikutan berdiri tapi ke kasir dulu, bayar.
Sampai di mobil malah Mesy diam, tangan Hazel terangkat mau pakein Mesy seatbelt, Mesy langsung nunduk lindungin kepalanya.
"Eh kenapa?" Tanya Hazel panik,
"Ha?" Mesy angkat kepalanya lihat tangan Hazel yang sekarang di samping dia, Hazel jadi agak majuan.
"Oh, ehehe mau ngapain?" Tanya Mesy.
"Lo belum pake seatbelt." Ucap Hazel mau ambil seatbelt tapi keduluan Mesy.
"Gue bisa kok." Hazel nganguk dan balik ke posisi awal.
"Langsung balik sy?" Tanya Hazel, Mesy nganguk.
Sebenarnya tuh Hazel pengen nanya walaupun aslinya dia mah udah tahu semua. Cuma pengen denger Mesy cerita sendiri, biar setidaknya kalau Mesy cerita ke orang beban yang di pundak dia meringan.
"Sy.?"
"Kenapa lagi?" Tanya Mesy kayak udah tahu apa yang bakal Hazel tanyain.
"Gue gak mau cerita apapun, karna memang gak ada yang harus gue ceritain ke elo zel." ucap Mesy, dengan ucapan atau lebih kayak warning gak sih buat Hazel untuk gak kepo dan ikut campur.
Mesy bener-bener gak ngizinin siapapun untuk tahu tentang dia, bahkan bule pun cuma tahu garis besarnya gak sampai ke inti nya.
"Besok gue jemput mau gak?"
"Gak usah, gue besok mau naik bus." Ucap Mesy buat Hasel langsung nengok.
"Gue mau nyoba naik bus,"
"Sama gue aja, kalau gak mau panas. Gue besok bawa mobil." Seru Hazel.
Mesy geleng, "Gak usah, dan gue udah pernah bilang sama lo. Stop kayak gini sama gue apalagi dilingkungan sekolah, lo mantan Xeera kalau lo lupa. Dan gue temen baik Xeera zel." Ucap Mesy.
Rasanya ada asap yang keluar dari kepala Hazel, "Sy,,"
"Gak usah marah. Toh kenyataanya kayak gitu."
"Pliss, gue tahu dan gue gak bodoh Hazel."
"Lo nyaman kan sama gue? Lo mulai ada rasa kan sama gue?" Kali ini Hazel kayak di sambar petir.
"Kalau iyaa, pliss stop berhenti. Lo gak boleh suka sama gue. Lo gak boleh nyaman sama gue."
"Hilangin jauh-jauh perasaan lo itu!" Mesy ngomongnya serius, Hazel masih lihat Mesy yang natap lurus kedepan.
Tapi apa yang di bilang Mesy benar.
Hazel udah senyaman itu sama Mesy, untuk Suka? Hazel sebenarnya masih mempertanyakan itu pada hatinya.
Tapi,, ini apa? Hazel masih ragu sama perasaanya lho tapi kok udah di tolak kayak gini?
"Mesy.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meisie (END)
FanfictionC O M P L E T E Hidup tak selalu adil bagi semua orang bukan? "Gue benci sama lo?" "Kenapa lo selalu lihat sisi gue yang kayak gini kenapa?" Mesy marah, marah sama semesta,marah sama Hazel dan marah sama dirinya sendiri. "Lo gila sy! Lo gak seharus...