(Sorry kalau nemu typo)
Rasanya Mesy pengen ngamuk tapi ya kali ngamuk sama atasan dia, matanya capek banget ngelihat banyaknya choco base seliter yang awalnya berdiri anteng di meja bar sekarang meluber di lantai, banyak banget. bayangin deh seliter coklat semua,
"Aduh gimana dong, maap yaa," Mesy cuma bisa menarik nafas dalam dan ambil kain lap untuk bersihin lantai, dan sialnya ini udah jam 11 malam harusnya dia udah otw pulang, tapi duuuhhh au ahh..
"Sy, biar aku aja, kamu ambil air diember aja biar beres, buru." Mesy berdiri dan lari kejanitor untuk ambil ember berisi air.
Tepat pukul setengah 12 malam, Mesy baru keluar mall. Bayangin sepinya, dan dia harus jalan kaki keluar karna yaa emang gak punya kendaraan toh tempat tinggalnya dekat dengan tempat kerjanya.
Bunyi klakson bikin Mesy kaget sampai terduduk reflek melindungi kepalanya, "Ya allah maaf Mesy, gak maksud bikin kamu kaget." Ucap Yudis yang langsung turun dari motor pas tahu reaksi Mesy kayak gitu,
Mesy berdiri setelah dengar suara Yudis,"Gakpapa mas, tadi aku ngelamun juga eheh, ma Yudis mau kemana?" tanya Mesy.
"Ya mau antar kamu pulang lah, ehehe kok baru keluar sih? Ada boss ya tadi?" tanya Yudis mengambil alih totebag Mesy, dan ngasih helm ke Mesy.
"Iya mas, jadi agak panik dikit."
"Sy lapar gak? Ayok beli makan," ajak Yudis senyumnya manis banget demi apapun, Mesy gak bisa gak nolak sih, lagian makanan di kota ini beneran seenak itu, dari yang pinggiran yang buka dari pagi buta sampai tengah malam semua enak.
"Aku lagi pengen pecel, masih ada gak ya mas?" Tanya Mesy naik kemotor Yudis,
"Ada dong, yang di dekat Serayu kan baru buka sy." Iyaa. Udah jadi tempat favorit Mesy banget setelah datang ke kota ini.
Gak sih, lebih tepatnya Yudis yang ngenalin semua tempat termasuk Pecel Serayu yang legend banget.
Selesai makan Yudis langsung antar Mesy pulang dan gak lupa dia selalu bilang gak usah mandi, mandinya besok pagi aja, tapi yang namanya Mesy kalian tahu lah anaknya sekeras kepala apa, jadi ya tetap mandi tapi lapor ke Yudisnya gak mandi.
"Besok, Luna bawa kesini ya mas, aku shift sore." Yudis nganguk,
"Agak siang aja yaa, kasian kamu."
"Gakpapa mas Yudis, udah bawa sini aja." Lagi-lagi Yudis senyum dan nganguk.
"Yaudah masuk o, ntar masuk angin kalau lama-lama diluar."
"Hati-hati mas."
Sepeninggal Yudis, Mesy masuk ke dalam kontrakannya pelan-pelan buka pintu pun pelan, gak kaget pas lihat sebuah laptop masih nyala dengan seorang gadis yang tidur beralaskan karpet tipis di ruang tengah. "Manda, bangun pindah ke kamar." Ucap Mesy mengoyangkan badan Amanda.
"Manda."
Sipemilik nama bangun, menyipitkan matanya menatap Mesy. "Lo kenapa baru pulang?" tanya Manda langsung duduk dan matiin laptopnya,
"Biasa kalau ada bos kan suka rese', nambah kerjaan." Manda nganguk, ngerti mah dia pernah di posisi Mesy,
"Lo udah makan?" Tanya Manda bangun ngekor Mesy ke kamarnya padahal dia tuh punya kamar sendiri tapi suka aja tidur di kamar Mesy.
"Udah, sama Yudis." Ucap Mesy, Manda menyipitkan matanya curiga.
"Lo gak baper kan sama Yudis?" tanya Manda, Mesy langsung geleng.
Manda gak lanjut ngomong karna dia tahu kalau dia lanjut yang ada kena omel Mesy, "Yudis baik banget, tapi kalau lo belum siap jangan ya sy."
"Iya bawel."
Mesy ambil handuk dan pergi ke kamar mandi, di jam setengah 1 pagi dia bukannya langsung mandi tapi ngelamun dulu ngeliat air kran yang ngalir.
2 tahun yang lalu Mesy ke kota ini tanpa kenal siapapun, kecuali Sara. Sara yang menyarankan Mesy untuk kesini.
Iyaa, Sara bohong kalau dia gak tahu dimana Mesy, Sara tahu betul. Dan selama 2 tahun Mesy disini, Sara sering banget main.
Madiun, Kota yang jauh banget dari Jakarta. Jauh banget dari kehidupan Mesy yang harus dengan berat hati dia tinggalkan, disini Mesy bukan Mesy yang dulu.
Bahkan jauh banget, Mesy gak sehumble dulu. Manda pun dulu susah banget buat dekat sama Mesy, sampai dititik Manda kumat dan Mesy bantu dia, disitu mereka saling curhat dan Mesy mulai ngerasa Manda sama kayak dia.
Yudis, sebenarnya Mesy sama Yudis tuh seumuran tapi karna dari awal Mesy kenal Yudis udah manggil mas, karna yaa Yudis datang ke outlet bawa anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meisie (END)
FanfictionC O M P L E T E Hidup tak selalu adil bagi semua orang bukan? "Gue benci sama lo?" "Kenapa lo selalu lihat sisi gue yang kayak gini kenapa?" Mesy marah, marah sama semesta,marah sama Hazel dan marah sama dirinya sendiri. "Lo gila sy! Lo gak seharus...