12

85 14 0
                                    

(Sorry kalau nemu typo)









Gara-gara ikut kepikiran sama masalah Hazel dan Xeera, Mesy sampai susah tidur. Demi apapun, gqk kebayang kalau Mesy yang ada di posisi Xeera sama Hazel. Lebih stress kalik yaa,

Dan jadilah Mesy bangun kesiangan, padahal ini Senin. Sat set sat set,,,pokoknya.

Sebelum berangkat ke sekolah di hari senin ini Mesy udah kerjain semua kerjaan rumah. Kecuali masak, gak sempat dan Mesy turun udah buru-buru botol air minum yang dia pegang merosot jatuh terguling sampai bawah, botolnya pecah, isinya ya tentu kemana-mana.

Mesy buru-buru buat ambil lap di dapur, pas balik langsung jatuh terduduk karna saking kagetnya Mesy.

Mama Mesy teriak kenceng banget, dan yang bikin Mesy sampai jatuh terduduk itu pas badan mama Mesy di depan dia tergeletak habis jatuh terguling dari tangga dengan posisi tengkurap.

Mama Mesy sudah gak sadarkan diri, Mesy teriak minta tolong. Ayah tiri Mesy lari dari garasi ke dalam. Syok lihat keadaan istrinya yang tengkurap padahal lagi hamil 3 bulan.

Ronald langsung dorong Mesy. Guncang badan Maria tapi gak ada respon. "INI GIMANA BISA KAYAK GINI?"

"YA ALLAH DARAH." Mesy tutup mulutnya dan buru-buru telfon ambulance.

"Ma..mama." panggil Ronald beberapa kali.







Sampai dirumah sakit Mama Mesy langsung masuk ugd dan di depan ugd juga Mesy di tampar sama Ayah tirinya. "GILA KAMU MESY, CELAKAIN MAMA KAMU SENDIRI !!"

"KAMU SUDAH GAK WARAS!!"

Bentakan itu buat semua yang ada di situ melihat ke arah bapak dan anak, Mesy memegang pipinya yang panas.

"Mesy gak sengaja,"

"Mama kepleset gara-gara kamu kan? Air ditangga kamu kan yang tumpahin. IYA KAN?" bentak Ronald lagi.

"Aku gak sengaja, aku gak tahu kalau mama..."

Satu tamparan lagi mendarat di pipi Mesy, sampai mesy jatuh tersungkur saking kuatnya tamparan kedua.

Ada ibu-ibu yang gak tega lihat Mesy langsung nyoba bantu, "Udah pak udaah.. kasihan anaknya."

"DIA BUKAN ANAK SAYA!!"

Sakit, sakit banget hati Mesy. Walaupun memang kenyataanya kayak gitu tapi dengar ayah tirinya ngomong rasanya sakit banget.

"Sampai anak saya kenapa-kenapa di dalam, saya gak bakal maafin kamu!" Ronald sampai tunjuk-tunjuk Mesy yang masih duduk nunduk.

Mesy gak nangis, dia cuma bisa diam dan nunduk. Mesy ceroboh, iya Mesy akuin. Tapi Mesy beneran gak tahu kalau mama akan turun juga,

"Dek ayok duduk di kursi."






Mama Mesy sekarang adA di ruang operasi, beberapa dokter dan perawat hilir mudik keluar masuk. Kayak situasinya darurat banget.

Mesy masih disana, tapi gak berani mendekat, Mesy berdiri di ujung.

Hp Mesy beberapa kali bunyi, Mesy tahu itu Yuki sama Mark..pasti mereka nyariin Mesy sudah jam segini Mesy juga belum ke sekolah.

Jangan lupakan rok abu-abu Mesy yang ada noda darah dari dia bantu mama tadi.

"Ya Allah selamatkan mama sama adek Mesy." Doa Mesy sepanjang waktu hari ini.

Dokter keluar dengan peluh di dahi, Mesy ingin mendekat tapi mundur lagi. "Saya suami ibu Maria dok." Ucap Ronald langsung berdiri.

Meisie (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang