(Sorry kalau nemu typo)
Mesy bangun jalan keluar kamar gak ada Hazel, sedikit panik karna Mesy asing sama tempat ini.
Setelah ngobrol panjang lebar dengan Mesy sampai tertidur di bahu Hazel, dan Hazel baringkan Mesy.
Dan pagi ini, Mesy gak lihat Hazel. "Hazel.." panggilnya.
Rasa sakit di badan Mesy makin terasa, tapi udah gak demam. Mesy ke dapur ambil minum berharap ada Hazel, tapi anaknya gak ada.
"Hazel?" Lagi, Mesy nyoba nyari di luasnya apartemen Hazel. Tetep gak nemu.
Tangan Mesy mulai gemetar, "Hazel? Lo gak ninggalin gue kan?" Mesy jalan balik ke kamar siapa tahu Hazel ada di kamar mandi.
Gak ada, Mesy udah nahan tangis, "Hazel? Katanya janji gak ninggalin gue?"
Mesy jalan ke ruang tamu depan tv, ngelihat ke arah pintu dan gak ada juga sepatu Hazel..cuma ada sepatu Mesy yang udah bersih gak basah sama sekali.
"Hazel?" Mesy gigit kuku jarinya, panik attacknya kumat.
Duduk meringkuk menekuk lutut di lantai bersandar di sofa. "Hazel lo janji gak ninggalin gue?" Mesy mulai terisak.
Makin kuat dia gigit kuku jarinya, sampai berdarah karna dari awal memang sudah luka dan digigit makin luka.
Dada Mesy naik turun mencoba bernafas dengan normal. "Ha..zel.."
Pintu apartemen terbuka, kaget banget Hazel sampai belanjaan yang dipegang sama dia di taruh gitu aja pas lihat Mesy mojok gemeter nangis disana.
"Sy,, kenapa?" Tanya Hazel
Mesy dongak liat wajah panik Hazel, "Lo gak ninggalin gue kan?" Tanyanya sesengukan.
"Enggak, gue dari bawah belan...." Mesy langsung peluk Hazel erat banget,
"Gue takut." Hazel balas pelukan Mesy,
"Sekarang gak usah takut lagi, ada gue."
"Maaf yaa mesy." Mesy nganguk,
"Gue kira lo ninggalin gue zel." Hazel sebenarnya ikutan sedih mesy kayak gini tapi dia senyum karna mesy secara gak langsung ngomong kalau dia gak mau sendiri lagi.
Dia butuh Hazel.
"Ayok berdiri, muka lo pucet." Hazel bantu Mesy berdiri, di dudukan di sofa.
Hazel lap air mata mesy, benerin rambutnya yang berantakan. Lihat tangan Mesy dan kaget pas lihat darah.
"Lo gigitin kuku lagi?" Mesy baru sadar setelah Hazel ngomong gitu,
"Maaf." Hazel genggam tangan Mesy.
"Udah yaa, gak boleh kayak gitu. Cincinnya mana?" Tanya Hazel soalnya gak ada di jari Mesy.
"Gak tahu, di nakas mungkin." Sumpah yaa Mesy kayak anak kecil gini didepan Hazel.
"Kita makan yaa, lo belum makan dari kemarin." Mesy nganguk dan ngekorin Hazel yang jalan ke dapur.
"Gue beli bubur, lo suka kan?" Mesy nganguk.
"Udah minum airputih?" Tanya Hazel, mesy nganguk.
"Gue panasin dulu biar agak anget dikit ya buburnya." Dan Mesy nganguk lagi,
Gak bisa banget Hazel lihat Mesy kayak gini, tangannya terulur buat usap kepala Mesy. "Duduk, jangan berdiri nanti capek." Lagi lagi Mesy nganguk.
Selesai makan, hazel mau keluar lagi. Tapi udah bilang kok ke Mesy, jadi gak perlu panik lagi.
"Hazel."panggil Mesy yang lihat Hazel nyisir di depan kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meisie (END)
FanfictionC O M P L E T E Hidup tak selalu adil bagi semua orang bukan? "Gue benci sama lo?" "Kenapa lo selalu lihat sisi gue yang kayak gini kenapa?" Mesy marah, marah sama semesta,marah sama Hazel dan marah sama dirinya sendiri. "Lo gila sy! Lo gak seharus...