Mark bingung, sumpah bingung banget harus ngapain. Dia syok banget pas tahu kalau Yuki hamil dan postingan di lambe sekolah kalau Mesy yang nyebarin itu semua.
Mark gak percaya sebelum dia dengar sendiri dari Mesy. Sekarang dia lagi bingung. Nunggu Mesy di parkiran tapi gak keluar-leluar anaknya.
Mana dia udah ditelfonin mulu sama Mama buat cepetan pulang karna ada acara keluarga.
Hazel lagi ngobrol sama Zidan sebelum pulang, kaget di samperin Mark dengan muka panik. "Bro lo bisa cari Mesy gak di dalam? Gue mau masuk tapi ditelfonin mulu nih sama nyokap suruh pulang."
"Lah mesy belum balik? Perasaan tadi gue lihat dia keluar deh." Ucap Zidan.
"Belum, tuh motornya masih disana." Mark nunjuk motor Mesy yang masih terparkir di ujung sana.
"Cariin dulu tuh anak yee, gue balik ntar kabarin gue." Mark pergi
Hazel sama Zidan masih lihat-lihatan sebelum gerak, "Maksudnya si bule gimana dah zel?" Tanya Zidan.
"Gua juga gak paham."
"Udahlah cari aja dulu." Hazel jalan duluan tapi berhenti pas ada Xeera di depan dia.
"Hmm ji, gue bisa pinjem Hazel bentar gak? Ada yang mau gue omongin." Ucap Xeera, tangannya meremas tali totebagnya.
Zidan lihat Hazel dulu, terus nganguk. "Boleh kok, gue duluan yaa." Mata Hazel menatap tajam ke Zidan yang nyengir. Zidan mendekat ke telinga Hazel,
"Lu laki kan?" Tangan Hazel terangkat mau mukul Zidan tapi keburu anaknya ngilang.
"Mau ngomong apa ra?" Tanya Hazel,
"Boleh ngomongnya jangan disini, di luar aja?" Tanya Xeera, Hazel geleng.
"Gak bisa, gue ada urusan. Sekarang aja disini aja yaa." Hazel senyum Ke Xeera,
Xeera mau nangis, dia kangen banget sama Senyum Hazel.
"Aku sayang sama kamu zel." Ucap Xeera nunduk gak berani lihat Hazel.
Hazel menarik nafas dalam,
"Ra? Udah yaa?"
"Cerita kita udah selesai," ucap Hazel sebenarnya gak tega tapi yaa gimana.
"Aku tahu," ucap Xeera makin meremas tali totebagnya. "Boleh aku peluk kamu untuk yang terakhir, kita pernah bahagia sebelumnya. Jadi aku mau, kita pisah tetap bisa temenan dan aku gak mau benci kamu hazel." Hazel nganguk dan maju,
"Sini." Hazel peluk Xeera, Xeera erat banget peluk Hazel. Xeera kangen aroma badan Hazel,
"Kamu harus bahagia ya ra,"
"Kamu juga."
"Jagain Mesy ya Zel." Hazel sedikit kaget, tapi tetap menganguk. Entah cerita apa yang sudah Xeera dengar sampai ngomong kayak gitu.
Tapi, dalam lubuk hati Hazel. Setelah tau keadaan Mesy walaupun gak sepenuhnya tau. Hazel juga bilang sama dirinya sendiri. Kalau semesta ngasih izin dia buat lebih dekat sama Mesy.
Hazel janji akan jaga Mesy,
Dering ponsel Hazel buat Xeera langsung lepas pelukan Hazel. "Kenapa ji?" Tanya Hazel.
"BURUAN KESINI ANJING, MESY !!" Zidan teriak panik di sebrang sana.
"MESY DIMANA? KENAPA?" Hazel ikutan panik.
"Toilet cewek, gedung B! BURUAN !!" dengar itu Hazel langsung lari ninggalin Xeera yang menatap punggung Hazel yang semakin kecil.
"Kamu bahkan langsung lari ketika dengar nama Mesy ya zel."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meisie (END)
FanfictionC O M P L E T E Hidup tak selalu adil bagi semua orang bukan? "Gue benci sama lo?" "Kenapa lo selalu lihat sisi gue yang kayak gini kenapa?" Mesy marah, marah sama semesta,marah sama Hazel dan marah sama dirinya sendiri. "Lo gila sy! Lo gak seharus...