4

133 18 0
                                    

(Sorry kalau nemu typo)








"Kak hazel lihat kak ji gak?" Tanya Yessa yang papasan sama Hazel dan Xeera.

"Gak lihat sih. Gue kira ke kelas nyamperin elo." Yessa geleng.

Yessa manyun. "Gue kira juga gitu tapi gue tunggu gak dateng-dateng." Hazel masang muka bingung.

Xeera senggol bahu Hazel. "Bukannya tadi jidan ke kantin sama...."

"Aayaaangg..." ucap Hazel sambil matanya ngasih kode buat pacarnya diam.

Yessa menatap menyelidik ke arah Hazel. "Kak Xee, kak Xeera kan baik hati dan suka menolong. Kak ji kemana?" Tanya yessa lagi.

Hazel udah panik ini. Tapi pacarnya emang dasarnya polos dan baik ya udaah. "Ke kantin tadi sama Yuki. Tapi kayaknya udah balik."

"Yuki? Kak yuki ips?" Tanya Yessa. Hazel udah lemes.

Habis dia sama Zidan kalau gini. Yessa langsung ambil hp di kantung roknya buat ngetik. "Ngamuk lagi ini bayinya jidan."

"Ayang jangan baik-baik kenapa jadi orang." Hazel frustasi.

Yessa pergi gitu aja. Natap sinis ke Hazel dan senyum manis banget ke Xeera.

"Lo sama gue mulai sekarang musuhan kak." Ucap Yessa ke Hazel.

"Kenapa sayang?" Tanya Xeera.

"Au ah.." Hazel raih tangan Xeera buat balikin pacarnya ke kelasnya. Pusing.










Mesy lagi jalan ke kelas papasan sama Sara. Masih ingat sara kan? Pacarnya Lukas.

"Mesy, gue bisa minta tolong gak?" Tanya Sara wajahnya sih panik.

"Kenapa sar? Kok muka lo panik gini?" Mesy makin mendekat ke Sara. Sara maju buat bisikin mesy.

"Oh bocor. Gue bawa kok." Dibekep mulut Mesy sama sara.

"Jangan kenceng-kenceng gue malu. Di koperasi habis." Mesy nganguk dan ngasih tanda oke.

"Gue ke kelas bentar,lo tunggu sini." Ucap Mesy.

"Apa mau ikut?" Sara geleng.

"Gue tunggu sini."

Mesy bukan jalan lagi tapi lari ke kelas buat ambil pembalut ditasnya. Dan balik lagi ke Sara yang lagi nyender di dinding.

"Ini.." mesy ngasih pembalut tapi di dalam pouch yang biasa Mesy bawa.

"Mau gue temenin?" Tanya Mesy. Sara nganguk.

Pas sara jalan Mesy lihat dinding yang sara senderin ada bercak darah punya Sara. "Oh shit.. sar tembus !" Ucap Mesy nunjuk dinding.

Sara menganga. "Aduh gimana dong? Itu bisa ilang gak ya?" Tanya Sara panik.

"Bisa sih kayaknya. Udah lo ke toilet aja dulu. Gue ambil tissu basah di kelas."

"Terus?"

"Yaa gue bersihin lah. Udah sana keburu bel masuk." Sara lari ke toilet tapi sempat nengok ke belakang dan Mesy juga lari ke kelas.

Mesy jongkok lagi ngelap dinding. "Anjir kenapa makin beleber? Aiss..." mesy kesal dia makin kenceng gosoknya.

"Ngapain sy?" Jantung Mesy hampir copot kaget sampai terduduk.

Dia lempar tissu basah ke Hazel yang ikutan jongkok di samping Mesy. "Kenapa harus ngagetin sih?" Omel Mesy.

"Gue gak ngagetin. Lo aja terlalu fokus."

Meisie (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang