(Sorry kalau nemu typo)
Yudis bawa Mesy ke rumahnya duluan, gak langsung balik ke kontrakan karna Luna tadi udah tidur di jalan, lagian dari tadi Mesy udah susah buat nafas, ini lagi dipasangin oksigen sama Yudis di ruang tamu.
"Mesy nafasnya pelan-pelan." Mesy nganguk, Yudis pegang tangan Mesy. Masih dingin banget,
"Teh anget yaa."
Mesy geleng, "Es teh dong." Ucapnya terkekeh lihat mata Yudis yang langsung kaget gitu,
"Masih bisa bercanda yaa,"
"Eheheh.." Yudis jadinya ikut ketawa tapi tetap ke dapur kok bikini Teh anget, sepeninggal Yudis, Mesy langsung diam. Apalagi kalau gak kepikiran sama Hazel,
Ambil hp mau nelfon Sara yang masih di kontrakan tapi dia urungkan, takut anaknya panik kalau tahu malah sekarang Mesy butuh tabung oksigen kayak gini.
"Ini sy, diminum."
"Makasih mas,"
"Mau balik sekarang apa nunggu sekalian aku berangkat kerja aja?" tanya Yudis, dia pengen banget nanya Mesy kenapa tapi gak berani. Karna dari awal kenal sama Mesy kalau gak dia duluan yang cerita Yudis gak tanya, cukup tahu kalau sampai kayak gini ya Mesy lagi gak baik-baik aja.
"Bareng mas aja nanti,"
"Mau baring aja gak? Dikamar aku sama Luna." Mesy geleng,
Mesy senyum ngelihat Yudis yang dari tadi juga ngelihat Mesy, Mesy mah tahu ini Yudis pengen nanya tapi gak berani. "Mas aku gakpapa, tadi temenku dari Jakarta."
"Dan, makasih mas, maaf kamu jadi harus bohong." Ucap Mesy, Yudis maju buat lepas oksigennya karna udah 20 menit,
"Udah enakan? Atau mau lanjut?" tanya Yudis, Mesy nganguk,
"Makasih Mas Yudis,"
"Iyaa sy, gakpapa soal yang tadi gak usah dipikirin."
"Aku gakpapa, boleh banget kok kamu manfaatin aku sesuka hati kamu." Dan itu buat Mesy jadi makin gak enak hati.
"Mas gak gitu maksud aku,"
"Aku ngerti Mesy, gakpapa udah baring di sini aja kalau gak mau di dalam, aku mau nyiapin baju belum aku gosok tuh jas putihku." Yudis terkekeh nunjuk keranjang baju di sudut ruangan, Mesy berdiri.
"Sini biar aku gosokin,"
"Lho gak usah sy, aku aja."
"Gakpapa mas, mas lipet baju aja, aku yang gosok baju kerja mas Yudis." Yudis gak bisa gak senyum yang gemes dan nahan banget gitu,
"Oke,"
Beneran simulasi jadi keluarga cemara nih anak dua,
Tolong siapa yang mau nemenin Hazel simulasi juga kayak gini, kasihan woy.
Hazel ngamuk banget sampai Zidan gak berani masuk ke kamar takut kena tonjok dan berakhir dengan dia cek in kamar sendiri, diam mau nanya kenapa sih sampai segitunya. Ditolak model apaan sama Mesy kok anaknya sampai kesetanan,
"Ini gue nelfon siapa yak?" karna kepikiran pasti Mesy lagi kerja dia pergo OTW ke mall yang pernah dia ketemu sama Mesy,
Mesy kerja di outlet punya keluarga mereka,
Sampai di mall, staff kaget karna ada Zidan. Tahu mereka Zidan ini salah satu pemilik outlet. Mereka jadi panik dikit padahal Zidan gak mau nyidak atau apapun cuma mau nyari Mesy.
"hhmm.. nama lo siapa?" tanya Zidan nunjuk Amanda yang lagi nuang bubuk choco ke toples,
Manda nengok kanan kiri, mereka yang di samping Manda juga ikutan ngelihat Manda terus ke Zidan. "Saya?" tanya Maria,
KAMU SEDANG MEMBACA
Meisie (END)
FanfictionC O M P L E T E Hidup tak selalu adil bagi semua orang bukan? "Gue benci sama lo?" "Kenapa lo selalu lihat sisi gue yang kayak gini kenapa?" Mesy marah, marah sama semesta,marah sama Hazel dan marah sama dirinya sendiri. "Lo gila sy! Lo gak seharus...