9

3.7K 337 4
                                    

Jam masih menunjukkan pukul enam pagi saat panggilan dari Keyna terus menerus berdering mengusik ketenangan pagi Syana yang baru saja akan memulai acara yoga paginya.

Semalam Keyna telah meminta bantuannya untuk bersedia dititipi si sulung Orion dan Syana menyetujuinya. Keyna memiliki kegiatan yang mengharuskan dirinya terbang pagi-pagi sekali hari ini ke luar kota. Keyna dan Ryan sepakat untuk berbagi tugas dengan mengajak serta Athena putri bungsu mereka bersama Keyna dan menitipkan Orion putra mereka pada Syana sementara Ryan berlatih di pelatnas setengah hari karena ini hari sabtu.

Setiap pagi hingga menjelang siang kini Raga mulai memiliki jadwal rutin bersama fisioterapis untuk melatih kembali otot-otot kaki dan tangannya agar segera kembali siap untuk aktifitas harian Raga nanti. Pada sesi itu biasanya Syana hanya bertugas mendampingi atau terkadang hanya mengawasi dari ujung ruangan. Fisioterapis sendiri yang menyarankan Syana tidak terlalu menampakkan diri karena biasanya Raga menjadi manja dan tidak serius karena merasa akan ada yang membela jika dirinya mendadak ingin berhenti menjalani sesi latihan.

Jadi Syana pikir mungkin kehadiran Orion akan sedikit membantunya membunuh jenuh saat menunggu Raga menyelesaikan sesi latihannya.

TINN TINN TINN

Syana berlarian keluar rumah untuk menemui Keyna dengan masih menggunakan pakaian dinas yoganya. Crop top bra dan legging yang membungkus kaki jenjangnya dengan ketat.

" Jangan berisik dulu mbak, mas Raga belum bangun." Ujar Syana sedikit berbisik sambil meletakkan jari telunjuknya di bibir begitu mendapati Keyna telah berdiri di depan mobilnya dengan menggandeng Orion.

Melihat penampilan Syana yang tak biasanya, spontan membuat Keyna bersiul pelan.

" Baik-baik buk. Anak perawan tinggal sama bujangan jangan dilihatin cakepnya nanti khilaf." Kelakar Keyna.

Mendengar itu, Syana meneliti penampilannya sendiri yang memang sangat tidak sopan untuk menyambut tamu. Salahkan Keyna sendiri yang membuatnya tak sempat meraih cardigan.

" Tadi kaget denger klakson bunyi takut mas Raga bangun. Tapi mas Raga nggak pernah lihat saya pake baju begini kok, sumpah." Jelas Syana mengacungkan dua jarinya.

Keyna tertawa geli. " Pernah juga nggak apa-apa. Lagian Raga udah mulai sehat tuh, udah bisa lah ya kalo mau ngapa-ngapain."

Tentu saja Syana tau ke arah mana pembicaraan yang Keyna maksud. Karena Keyna memang selalu getol menyuruhnya mendekati Raga.

" Mbak Keyna kalo ngomong nggak nyambung. Udah sini tante Syana mau kenalan sama mas ganteng dulu nih, namanya siapa mas?" Syana beralih menyapa Orion mengulurkan tangannya mengajak berkenalan.

Anak itu tampak malu-malu saat meraih uluran tangan Syana. " Liyon."

" Namanya Liyon?" Goda Syana.

" Bukan Liyon, tapi Liyon." Bantah Orion.

"Iya Liyon kan?" Balas Syana masih menggoda Orion.

" Liyon tante, pake RRR. Orion." Dua orang dewasa dihadapannya itu terkekeh lucu menertawakan Orion yang berusaha menyebutkan huruf R pada namanya dengan susah payah. Sudah bisa bersuara R sebenarnya, hanya saja kurang sempurna, sehingga terdengar seperti perpaduan huruf R dan L.

Fit Perfectly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang