27

2.1K 238 4
                                    

Dua bulan? Tiga bulan? Syana tidak yakin berapa lama ia menunggu kabar ini. Sebuah pesan singkat dari Raga di siang hari saat dirinya sibuk merekap kebutuhan bahan dapur bulan ini mengatakan pria itu baru saja dipastikan akan kembali terbang ke luar negeri untuk bertanding.

Senyum lebar tak berhenti terulas di bibirnya sesiangan ini meski pekerjaan tengah menghimpitnya. Syana senang bukan main.

Andai diadakan survei pada orang-orang terdekat mereka, semua pasti sepakat mengatakan bahwa Raga adalah pihak yang paling menggilai Syana dalam hubungan ini. Mereka tidak tau saja siapa yang tidak pernah bisa marah, siapa yang selalu bersedia mengalah, siapa yang tidak akan mengatakan tidak. Tentu saja Syana jawabannya. Perempuan itu bahkan tidak berpikir dua kali untuk meninggalkan pekerjaannya dan menyusul Raga ke Birmingham demi mengikuti kemauan Raga menjadi 'karyawan' pria itu.

Well, meskipun bisa dikatakan karyawan istimewa karena demi tuhan karyawan mana yang langsung mendapat fasilitas transportasi Audi R8 serta akses penuh pada semua akun keuangan bosnya. Seolah poros kehidupan Syana hanya seputar tentang Raga Wilendra. Tidak ada yang menyadari meski Raga sekalipun.

Lama dalam kehidupan pria itu membuat Syana tau banyak sisi gelap Raga yang sering diperbincangkan orang-orang memang benar adanya. Tapi nyatanya tidak pernah cukup membuat Syana memutuskan untuk pergi barang sejengkal.

Ambisius tidak terkontrol, egois tingkat dewa, arogan menyebalkan, Syana sudah kenyang menghadapinya. Ia cukup tidak perlu bersikap defensif dan mengalah menempatkan diri dibawah ego Raga. Maka semua akan selesai. Lagipula siapa manusia yang tidak memiliki sisi gelap yang hanya ditunjukkan pada orang terdekat. Mungkin bisa saja Syana lebih buruk tanpa Raga pernah mengeluh.

Hal-hal semacam kehidupan Raga yang seringkali dikerubuti gosip kedekatan dengan para selebriti dan sempitnya waktu yang Raga sediakan untuk hubungan mereka yang sebelumnya Syana waspadai rupanya justru belum pernah menjadi pemicu kemarahan Syana.

Alih-alih mengingat keburukan Raga, Syana lebih menikmati setiap momentum perlakuan manis Raga yang spontan. Di matanya yang terlanjur menjadi budak cinta, Raga selalu manis apapun yang pria itu lakukan. Kecuali, saat kedua mata elangnya meredup. Syana benci. Ia mau melakukan segalanya untuk kembali me-nyala-kan mata itu pada tingkat kepercayaan diri tertingginya.

Beberapa bulan terakhir ini contohnya, sepulang dari Birmingham Syana sering menjadi sasaran kemarahan Raga yang meledak-ledak tidak tentu arah. Itu hanya bentuk kefrustrasiannya sendiri. Saat bisa saja kemudian Raga berteriak melolong mengutuk hidupnya sendiri dan menggumamkan kalimat tentang menyalahkan dirinya yang begitu ceroboh. Lawan-lawannya silih berganti menaiki podium tertinggi sementara Raga masih dalam pemulihan, bukannya membantunya cepat bangkit justru semakin membuat kondisi mental Raga mengkhawatirkan.

Raga sampai marah besar pada Syana saat pacarnya itu merekomendasikan psikiater yang mungkin bisa membantu pengendalian emosi Raga. Syana tidak sakit hati, malah dengan penuh drama ia berpura-pura menangis bersujud memohon untuk setidaknya Raga mau mencoba dengan 'cara' Syana. Ayolah, Syana mendapat predikat A pada mata kuliah keperawatan jiwa saat kuliah dulu. Ia mengerti sistem kerja otak manusia walau hanya sebatas sesuai koridornya. Pada beberapa hal tidak waras, terkadang memang perlu mengikuti alur turut menjadi sinting dengan penuh tipu daya untuk menyeret Raga agar mau duduk di hadapan psikiater.

Benar saja, perlahan tapi pasti kondisi mental Raga pulih bersamaan dengan pulihnya cedera yang ia alami. Salah satunya tentu berkat kegigihan Syana memblokir seluruh akses sosial media Raga dari ponsel pria itu.

" Sumringah banget kelihatannya, mbak." Ledek salah satu karyawan Raga sembari menyuguhkan segelas kopi. Syana sedang duduk dengan beberapa tumpukan kertas di salah satu kursi food court area sebuah mall, tepat di depan stand gerai dimsum milik Raga.

Fit Perfectly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang