Pagi pertama dengan status sebagai seorang istri.
Tidak ada yang istimewa. Syana hanya terbangun dalam dekapan Raga di kamar hotel mereka di JW Marriott hotel Surabaya tempat mereka mengadakan pesta pernikahan kemarin, dengan pakaian lengkap, juga dengan ketenangan Syana biasanya karena ya, ini Raga. Bukan Kai EXO. Syana tidak perlu berteriak histeris karena yang mendekapnya adalah suaminya sendiri.
" Hoammhh." Syana menguap sembari meregangkan tubuhnya. Terasa remuk redam karena kemarin ia harus berdiri seharian di antara para tamu. Syana baru tau sebuah fakta, pesta pernikahan rupanya cukup menyebalkan karena sangat menguras energi.
Jangan membayangkan malam pertama yang ganas seperti banyak gambaran dalam novel, bahkan ketika gaunnya dilepas saja Syana sudah tidak sabar membanting dirinya ke tempat tidur dan menyelami alam mimpi. Raga tidak jauh berbeda. Setelah rangkaian acara pernikahan dan mereka masuk ke kamar, pria itu adalah yang pertama kali tertidur karena kelelahan. Ia jadi teringat momen pernikahan Ansara saat keesokan harinya Lady dan Syana meledek dengan tatapan mesum padanya yang baru bangun ketika menjelang sore.
" Malam pertama mbahmu ta. Badanku remuk semua mana kepikiran mau malam pertama." Sungut Ansara kala itu.
Ternyata benar. Jangankan malam pertama, ia tidak pingsan di tempat saja sudah beruntung.
Setelah beberapa saat berdiam diri mengumpulkan nyawa, Syana beranjak ke kamar mandi membersihkan diri lalu membangunkan Raga dengan perlahan.
" Mas, bangun." Kata Syana sambil menepuk pelan pipi Raga.
Tidak terlihat tanda-tanda pria itu terganggu dengan tindakan Syana.
" Buruan bangun. Kita habis ini harus check out."
" Hmmm."
" Ck. Wes siang ini loh."
" Lima menit."
Dan selanjutnya hanya keheningan yang memenuhi kamar mereka. Syana setuju memberi Raga waktu lima menit untuk menuntaskan tidurnya. Lagipula ia juga sedang sibuk membalas ucapan selamat menempuh hidup baru yang masuk ke WhatsApp miliknya. Baru ingat bahwa ia telah dua hari mengabaikan benda persegi panjang ditangannya ini karena sibuk mengurus persiapan pernikahan.
" Udah lima menit belum?" Suara serak memecah sepi.
" Nggak tau." Jawab Syana tanpa repot-repot mengalihkan perhatian dari layar gawainya.
" Kalo ngomong sama suami tuh lihat orangnya sayang. Belum juga dua puluh empat jam jadi istri udah nyebelin lo."
" Bentar... Aww!"
Syana seketika memekik begitu Raga melakukan pergerakan tiba-tiba menariknya berada di bawah kungkungan pria itu, menindihnya dengan jarak wajah yang hampir nol centimeter karena sedikit lagi Syana bergerak maka hidung mereka pasti bergesekan.
Mereka tergelak bersama.
" Sabar dong, saya kan baru magang jadi istri, pak."
" Dasar temen tidurnya bos." Gurau Raga sambil mulai menyusupkan wajah ke leher Syana. Menghembuskan napas berat di sana, menghirup feromon favoritnya tanpa sisa.
Syana meremang hanya dengan tindakan sederhana itu. Selalu begitu.
" Mau dimulai sekarang nih pak?"
Bisa Syana rasakan Raga tengah tertawa di lehernya. " Jangan sekarang."
" Kalo gitu buruan mandi."
Raga mengangkat wajahnya, menatap mata Syana dalam. " Kenapa?" Tanya Syana tanpa suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fit Perfectly
General FictionSeluruh penjuru negeri sedang merayakan kemenangannya. Semua orang tengah mengelukan namanya. Raga Wilendra dan Ryan Prima Swasoengko, pasangan ganda putra yang baru saja meraih medali emas ke sembilan mereka di tahun ini. Ya, ini memang prestasi...