Haii
Balik lagi setelah hilang dari satelit
Enjoy the story
Jangan lupa votment nyaa....
Warning chapter 18+
****
(Ali POV)
Hujan deras turun pagi ini. Aku menggerutu. Saat turun dari angkot seragamku bisa basah. Mau tidak mau aku berteleportasi. Yeah... resikonya memang... dimarahi raib.
Tapi aku tidak keberatan. Raib cantik saat marah. Sstt... jangan bilang bilang padanya.
Sampai di depan kelas, aku melihat raib yang baru sampai. Anehnya, dia juga menggunakan teleportasi. Tapi syukurlah. Setidaknya aku punya argumen.
"Hai raib!" Menyapanya. Aku pikir dia akan mendengus seperti biasa. Tapi kali ini, dia tersenyum dan menjawab ramah. "Selamat pagi ali."
Aku membeku. Pertama, senyumnya sangat manis.... aku yang biasanya super rasional ini sampai terbawa perasaan. Dan kedua, nada bicaranya amat sangat lembut. Seperti sutera. Dan itu sukses membuat jantungku berdebar dan langkahku jadi kaku.
Beruntung, aku kembali menguasai diri. "Wah... ada apakah ini? Putri bulan dengan senang hati menjawab salam makhluk rendah sepertiku."
"Tidak salah kan? Aku hanya ingin lebih ramah padamu ali." Raib tersenyum simpul. Reaksi yang sangat aneh dan tidak wajar, membuatku makin salah tingkah.
"Y...Yah... silakan masuk duluan ra. Aku mau ke toilet dulu." Kataku beralibi.
Untungnya raib percaya dan masuk kelas. Sedangkan aku? Aku berlari ke toilet. Sampai disana aku menarik nafas panjang-panjang, mengeluarkannya lagi begitu terus. Jantungku masih berdebar kencang.
ASTAGAAA!!!! DEMI APAPUN RAIB SANGAT IMUTT.....
Dan.... aku masih belum kuat menghadapi raib yang seperti ini. Jantungku serasa hampir meledak dan mukaku terasa memanas terus menerus.
Aku memukul tembok. Mencoba melampiaskan rasa gemas karna raib sangat imut. Senyum tercipta di wajahku.
*****
Aku kembali ke kelas beberapa menit kemudian. Belum ada siswa lain datang. Seperti biasa, aku melewati meja raib. Namun kali ini, raib Menyapaku duluan.
"Apa urusanmu di toilet sudah selesai ali?" Tanyanya seraya tersenyum.
Aku mengangguk kaku. Masih salting karna senyum manisnya. Sial! Sejak kapan raib punya kekuatan memesona orang lain seperti ST4R? Atau aku saja yang berfikir berlebihan?
"Baguslah." Kata raib. "Ini, ada bekal sarapan untukmu." Katanya sambil menyodorkan kotak makan. Aku menerimanya bingung.
"Jangan lupa dimakan ya ali! Kamu itu kalau sudah sibuk sering sekali lupa waktu! Lihat! Baju berantakan, muka amburadul, Aku berani bertaruh kamu belum makan semalaman. Itu benar heh?"
Aku terpaku. Bukan karna kalimat panjangnya, tapi karna dia mengatakannya sambil merapikan rambutku, dan mengancingkan seragamku. Jantungku benar benar hampir meledak. Apalagi wajahnya yang sekarang begitu dekat.
"Iya ra... aku akan mengingatnya. Terimakasih telah perhatian padaku." Aku memilih balas menggoda raib. Berhasil! Wajahnya merona.
"Kata siapa aku melakukannya karna perhatian?" Raib mengelak.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Good(shit) Friendzone ~Rali~
Fanfiction(One shoot + good (shit) friendzone) Ali dan Raib. Dunia paralel mempertemukan mereka melalui sebuah garis takdir panjang, mereka lahir atas perjuangan dan pengorbanan tak ternilai. Pengkhianatan, persahabatan, dan pertarungan mengiringi kisah...