Hai hai
Rasanya udah lama banget ya, sebulan kalau gak salah itung.
Dan... mungkin di momen kaya gini kalian mikir aku bikin tuh sesuai yang di buku SagaraS, engga yaAku gak ikut pre-order kemarin dan belum punya duit. Mungkin minggu depan baru beli.
Jadi.... maap banget ya, akhir akhir ini aku sibuk
Dan memori hape juga rebutan sama zoom, Gmeet, GCR, situs sekolah dll. Jadi aku gak on wp beberapa minggu ini
********
"Jadi? Apa yang akan kita lakukan?" Yah.... pertanyaan ini dari seli. Ali menghela nafas, Menggeleng. Tidak ada yang bisa kami lakukan. Seli terlihat sedih tapi juga penasaran.Tiba tiba sekelilingku berputar. Aku panik! Seli dan ali tiba tiba menghilang entah kemana. Aku berseru seru.
Terlambat. Sekelilingku gelap gulita. Tapi ada selarik cahaya yang muncul.
Aku memperhatikan nya. Latar pemandangan itu seperti di depan halaman rumah. Dan.... Itu.....
MISS SELENA! tapi.... orang di sebelahnya....
Aku tercekat. Tidak salah lagi. Disebelah miss selera adalah... ayahku. TAZK!
Aku benar benar termangu. Dapat kudengar percakapan mereka. Dari awal, hingga akhirnya, ayahku menanyakan itu untuk kedua kalinya
"Apakah dia menyukaiku, selena? "
Miss selena, seperti dalam ceritanya terdiam. Sampai Ayahku pamit masuk kedalam. Miss selena berlari menembus semak belukar, menangis. Mengambil cawan keabadian.
Pemandangan berubah lagi. Kali ini, saat ibuku selesai melakukan teknik tertinggi itu. Miss selena menangis, memeluk tubuh dingin ibuku. Lalu mengambil sisa cawan keabadian di kantong celananya.
"Cairan itu tidak akan bisa menyelamatkan nya selena."
Miss selena menggeleng. Aku tau apa yang dipikirkan nya. 'Setidaknya mata bisa hidup lebih lama. Setidaknya mata tau kalau tazk menyukainya. Setidaknya..... mereka tahu kalau mereka saling mencintai.'
Pandangan di sekitar berubah lagi. Kali ini lebih mencekam. Bukan karna pertarungan lagi. Tapi disana, ada dua sahabatku sedang berjalan bersama.
Seli dan Ali, mereka terlihat sangat mesra. Bercanda dan saling tertawa. Dan dapat kulihat diriku juga. Hanya bisa terduduk dan menangis di tempat lain.
Tes....
Tanpa aku sadari air mataku menetes. Apakah pemandangan ini benar benar dari masa depan? Apakah kelihatannya akan semengerikan itu?
Pemandangan berubah lagi. Kali ini sekeliling ku gelap. Aku menoleh kesana kemari sampai ada suara tawa yang kukenal terdengar. Itu..... suaraku.
"Apakah kau sudah melihat semuanya, raib?" Suara itu bertanya.
"S.....siapa kau?" Aku bertanya balik. "Dimana kau sebenernya?"
Suara tawa terdengar. Tapi dari satu arah. Aku melihat ke belakangku, arah suara. Aku terkejut, melihat yang berjalan ke arahku adalah.....
Diriku sendiri!
Diam. Hanya itu yang bisa kulakukan. Ini mengejutkan. Itu terlihat seperti aku sekaligus bukan aku. Maksudku... secara fisik, ya kami mirip. Tapi.... aura nya berbeda. Aku yakin kami terlihat berbeda.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Good(shit) Friendzone ~Rali~
Fanfiction(One shoot + good (shit) friendzone) Ali dan Raib. Dunia paralel mempertemukan mereka melalui sebuah garis takdir panjang, mereka lahir atas perjuangan dan pengorbanan tak ternilai. Pengkhianatan, persahabatan, dan pertarungan mengiringi kisah...