Hi all
Penasaran dong kalau libur pada ngapain.
A. Nulis Fanfic
B. Baca buku bumser
C. Tidur
D. Belajar (Khusus anak ambis)Oke oke... cukup. Mari kita lanjut ke ceritanya!
////////
"Selamat pagi Raib!"
Suara menyebalkan itu terdengar di telinga Raib. Bersamaan dengan sang pemilik suara yang masih cengar cengir gak jelas.
"Pagi juga Ali." Raib menjawab sekedarnya.
Ya, yang menyapa Raib adalah sahabatnya yang genius tapi pemalas. Ali.
Pagi hari yang indah untuk Raib. Pagi ini juga pelajaran bahasa, bidang yang disukainya.
Hanya 3 hal yang membuat pagi nya kali ini berantakan. Seli yang tidak bisa masuk karna ada acara keluarga, lalu sakit perut karna sedang PMS,
Dan yang terakhir, Ali.
Bukan ali yang jadi masalah, tapi detak jantung Raib tiap kali bersama biang kerok itu agak meresahkan.
"Kau terlihat agak murung ra." Ali mensejajarkan langkahnya.
Raib mengangguk. "Seli tidak masuk, tentu aku murung."
"Kan masih ada aku ra." Ali nyengir.
Raib menatap pemuda itu tajam sekaligus heran setelahnya.
Lihatlah! Rambut yang disisir, baju yang rapi, atribut seragam yang lengkap, ditambah lagi...... ali memakai parfum?!
"Kenapa kau terlihat lebih rapi ali?"
Ali tersenyum manis yang malah terlihat sebagai seringai menyebalkan di mata raib.
"Ternyata kamu memperhatikan aku ra." Ia terkekeh.
Wajah Raib memanas. "Siapa juga yang tidak aneh dengan perubahan kamu ali." Elaknya.
"Ayolah ra, akui saja. Aku memang tampan kan? Di klan komet minor pun kamu terkagum kagum kan?"
Ali teringat petualangan mencari tombak pusaka, saat itu ia tahu Raib memperhatikannya, tapi ali biarkan saja.
Wajah Raib memerah. Ketahuan lagi deh.
Melihat respon Raib tersebut, ali berniat menggodanya lagi. Tapi urung kala beberapa siswi perempuan menyapanya di koridor. Ali membalas cuek.
Beberapa siswi perempuan itu berlalu, membicarakan ali yang lebih ramah pada Raib dibanding dengan teman lain.
"Aku bingung kenapa mereka mengidolakan manusia sepertimu." Raib menggerutu beberapa langkah setelahnya.
"Kamu cemburu ra?" Tanya ali jahil.
Raib melotot dengan muka memanas. "Enak saja! Aku hanya heran. Kenapa mereka suka pada biang kerok sepertimu, yang kalau sedang lapar suka bicara melantur, tidurnya ngorok pula."

KAMU SEDANG MEMBACA
A Good(shit) Friendzone ~Rali~
Fanfic(One shoot + good (shit) friendzone) Ali dan Raib. Dunia paralel mempertemukan mereka melalui sebuah garis takdir panjang, mereka lahir atas perjuangan dan pengorbanan tak ternilai. Pengkhianatan, persahabatan, dan pertarungan mengiringi kisah...