Hola. Ketemu lagi kita. Akhirnya semuanya... Seluruh file cerita ini udah ketemu. Jadi bisa aku publish pelan pelan. Kenapa pelan pelan? Karena author masih menyesuaikan dengan fakta yang ada di matahari minor.
Yang udah kangen, maaf ya... Author ini emang suka PHP kayak Ali—ups.
Intinya, nikmatin aja ceritanya oke?
Oh iya, author lupa ngasih tau. Timeline cerita ini emang agak berantakan. Tapi bisa dipastikan timeline nya sesudah matahari minor ya. Sebelum perang besar Aldebaran. Dan kalau jadi agak ngaco... Maaf aja. Hehe :
Selamat menikmati!
******
Keesokan paginya, mereka berangkat. Dengan bantuan Nglanggeram dan nglanggeran—juga si tanpa mahkota—mereka akhirnya memecahkan kode waktu klan kala.
"Berhati-hatilah" pesan Rah. Rupanya berbulan bulan ditahan bersama kembar ceros membuatnya lebih baik. Lebih lunak. Kemarin sih... Bete aja pas liat muka ali. Bener deh, muka Ali itu, kalau misalnya kalian ga bucin mampus sama dia, itu bikin enek banget.
Kayak si tanpa mahkota yang nganggep muka Ali itu mirip belacan. Alias terasi.
"Wow... Aku tidak tahu sekarang kau menjadi ramah, Rah" sarkas Ali. Nah, kan? Apa dibilang? Ini bocah bikin ilfeel sumpah.
"BACOT!!" Rah mengacungkan jari tengah.
Plak! Reflek Nglanggeram memukul tengkuknya. "Siapa yang ngajarin ngomong gitu hah?"
Raib tertawa lepas. Sekarang, si tanpa mahkota dan kembar badak malah bertengkar. Si tanpa mahkota menyalahkan batozar yang beberapa bulan lalu berkunjung, dan mengajarkan beberapa kosakata. Tapi kembar badak menyangkal. Harusnya, si tanpa mahkota masih tau etika. Bukannya si tanpa mahkota berasal dari keluarga bangsawan? Jangan jangan bangsawan KW? Sementara Seli dan fauzan menggeleng geleng.
Lain halnya dengan beberapa orang yang lain, Ali sekarang malah sibuk sendiri.
"Hei, teman teman!" Serunya tiba tiba. "Av memberi kabar tentang Ily"
Seli menoleh dengan antusias. Ia langsung mendekat. "Apa katanya?"
Sontak, raib mengerutkan dahi. Melihat ekspresi raib seperti itu, Ali langsung menjelaskan. "Kami putus semalam Ra. Seli ternyata masih menyukai ily dan aku juga merasa kami tidak cocok."
Raib hanya ber-oh saja.
"Jadi apa katanya Ali??" Seli mendesak.
"Ily baik baik saja. Tidak banyak perkembangan dari jaringan tubuhnya. Dia juga belum bisa dikembalikan sepenuhnya seperti sedia kala. Hanya itu"
"Oh begitu..." Seli terlihat sedikit kecewa. "Sayang sekali. Tapi syukurlah dia tidak memburuk. Pasca dibawa ke klan bulan setelah dari matahari minor, aku takut dia menjadi jahat lagi."
"Tidak mungkin, dampak bunga matahari hitam itu sudah hilang." Ali menepis ketakutan Seli. "Nah sekarang, lebih baik kita lanjutkan per—AAAKHHHH"
Ali reflek meloncat kebelakang begitu merasakan sesuatu yang lembut menggosok gosok betisnya. Begitu dia melihat kebawah, ternyata ada bola bulu yang begitu imut dengan ekor panjangnya. Si putih.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Good(shit) Friendzone ~Rali~
Fanfikce(One shoot + good (shit) friendzone) Ali dan Raib. Dunia paralel mempertemukan mereka melalui sebuah garis takdir panjang, mereka lahir atas perjuangan dan pengorbanan tak ternilai. Pengkhianatan, persahabatan, dan pertarungan mengiringi kisah...