(14). Surat

686 49 19
                                    

Hai haiii

Rasanya seneng banget bisa up lagi....

Gimana nih kapal rali? Udah Karam belum? Baca ulang SagaraS bikin kesel sumpeh.

Bang Tere awas aja kalau nanti Ily hidup malah di ship sama orang lain.

Bingung. Seli mau dibikin oleng ke siapa ya.... Kasian dia kalau sama Ily yang belum reinkarnasi. Sama Juli? Johan? Tamus? Atau nir mahkota? Atau Ali aja (senyum smirk)

Kalau sama Ali sih.... Bakal patah hati sendiri

🗣️ : UDAH WOY THOR! INI UDAH 80 KATA SENDIRI. MANA CERITANYA!

OKE FINE!

ENJOY READING ALL!

______________

     Aku memutar mutar pulpen di tanganku. Sekejap memperbaiki posisi dudukku di meja belajar kamarku. Lalu menghela nafas panjang untuk kesekian kalinya. Kertas berisi rancangan susunan cerita didepan ku hanya menunjukkan gurat gurat coretan pensil, tidak berarti.

      Aku menghembuskan nafas lagi. Kali ini lebih kencang dan berat.

     
      Write block.

      Mungkin itulah penjelasan kenapa aku seperti ini. Buntu, tak punya ide, tidak merasa bisa konsisten saat menulis.

       Aku bersandar pada dinding kursi putar. Memejamkan mataku sejenak. Ini mengherankan. Tidak biasanya aku write block seperti ini. Biasanya ide cerita mengalir saja. Santai.

       Dan lagi.... KENAPA AKU HARUS MENGALAMI INI SAAT BEBERAPA HARI LAGI JUSTRU DEADLINE PENGERJAAN ARTIKEL MADING?!?!?!?!!??!??!.

       Ya... Kuakui kali ini sangat parah. Padahal aku sudah punya banyak bahan. Wawancara sudah dan hasilnya bagus, jelas. Laven memang bisa diandalkan. Dia juga sudah memberi tahu semua yang harus aku tulis. Tapi tetap saja aku kebingungan saat ini.

       Kepalaku rasanya sesak, penuh, pusing, tidak mau berfikir.

       Dan aku berani bertaruh ini juga pengaruh dari kejadian kemarin. Saat aku dan Ali terperangkap di gudang. Saat kami berciuma—

      Aku menepuk nepuk pipiku. Sadarlah raib! Buang pikiran kotormu! Biang kerok itu sahabatmu saja! Lagipula dia menyukai Seli, bukan kamu.

       Well, itu juga yang membuatku kepikiran. Kenapa dia menciumku padahal dia sendiri menaruh hati pada gadis lain? Apa.... Apa sebenarnya aku di matanya? Apa dia tidak sadar kalau aku bisa saja berharap lebih.

        Aku memang berharap lebih sejak awal.

        CK... Aku tidak suka situasi ini. Tapi setidaknya ini membuatku menyadari kalau Miss Selena tidak se-idiot itu saat menghkhianati orang tuaku. Mungkin itu lebih baik disebut.....

        Pembuktian(?)

        Aku menghela nafas. Bagaimanapun juga aku benci situasi ini. Dulu aku menganggap perasaan ini akan hilang. Tapi justru sebaliknya. Makin pekat...

        Dan tanpa sadar aku terjatuh terlalu dalam. Aku mencintai Ali lebih dari yang seharusnya. Aku tau itu salah! Itu bisa merubah semuanya jadi lebih buruk.

       Tapi please.... Siapa yang bisa mencegah cinta datang? Apalagi dengan intensitas kami yang sangat sering. Tunggu— jangan jangan......

       Ya, intensitas yang sangat sering. Raib.... Bisa bisanya kamu tidak memperhitungkan hal itu. Bisa jadi Seli juga menyukai Ali kan? Bisa jadi itulah sebab dia menangis untuk Ali. Bisa jadi itulah kenapa dia bilang Ali gwi yeo wu— apalah istilahnya. Aku lupa. Kesimpulan nya mereka saling menyukai. Dan satu hari nanti akan bersatu. Kamu akan terlupakan. Miris.

A Good(shit) Friendzone ~Rali~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang