Tinggal satu apartemen bersama dengan Ryxon Walsh menjadi sumber bencana bagi Ailee Dawson. Bagaimana penampilan lelaki tinggi itu terlihat begitu berantakan pada beberapa malam dengan luka-luka kecil di wajah, dan lebam di tubuh.
Berbagi apartemen...
*ੈ✩‧₊˚ Tinggalkan jejak vote dan komentar, Sweetie, love you!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
‿̩͙‿̩̩̥͙̽‿̩͙𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠, 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐢𝐞‿̩̥̩‿̩̩̥͙̽‿̩
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Segala perasaan gugup ditimbun habis oleh Ailee, kala ia sudah berpenampilan begitu rapi dengan mengenakan gaun atasan berwarna biru dipadukan kerah putih, serta pada kedua lengan biru muda dihiasi warna merah berbentuk tetesan-tetesan air yang besar. Bawahan rok mengembang sempurna berwarna kuning. Lengkap dengan sepatu berwarna cokelat muda, juga pita sebagai hiasannya. Oh, tak lupa pula penampilannya disempurnakan dengan bando berwarna merah. Penampilannya terlihat begitu sempurna.
Hampir sepanjang malam kemarin, Ailee dibuat banyak pikiran oleh segala penyesalannya yang hadir tiba-tiba. Saat ribuan rasa canggung menghantam dirinya. Setelah mengatakan mengenai kecemburuannya, Ryxon pergi keluar dari apartemen. Ailee tidak tahu pasti ke mana perginya.
Yang jelas, ia khawatir penuh. Saat tidak ada tanda-tanda Ryxon kembali pada pagi hari. Sampai Ailee sudah harus bersiap di gedung teater sekolah saat ini. Sudah beberapa kali Ailee mencoba untuk menghubungi Ryxon, namun tidak memiliki jawaban apa pun dari panggilannya.
"Ailee, sudah siap?" Suara dari Miss Savannah mengundang keterkejutan ringan pada Ailee yang melamun sejak tadi.
Ailee berdiri, lantas berbalik membelakangi cermin yang sedari tadi menjadi tempat dituangnya segala gelisah. Menghadap pada Miss Savannah sembari mengangguk disertai seulas senyum. "Iya, Miss."
Belum banyak langkah yang diambil oleh Ailee. Namun ia kembali dibuat berhenti kala pandangannya mulai mengedar. "Peter masih belum dateng, Miss?"
Bibir Miss Savannah sudah akan mengeluarkan suara, namun tertahan dengan kedatangan seseorang yang tiba-tiba menyela dengan tampang tak bersalah. "Pangeran lo udah ada di sini."
