46 - TROUVAILLE

3.8K 324 35
                                    

*ੈ‧₊˚ Tinggalkan jejak vote dan komentar, Sweetie, love you!

*ੈ✩‧₊˚ Tinggalkan jejak vote dan komentar, Sweetie, love you!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

‿̩͙‿̩̩̥͙̽‿̩͙ 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠, 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐢𝐞 ‿̩̥̩‿̩̩̥͙̽‿̩

Jam digital yang menampilkan angka serta perkembangan cuaca, menjadi satu-satunya yang merenggut habis atensi Ailee untuk menuai perasaan gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam digital yang menampilkan angka serta perkembangan cuaca, menjadi satu-satunya yang merenggut habis atensi Ailee untuk menuai perasaan gelisah. Detik jarum jam terasa begitu cepat. Bahkan sudah memakan waktu setengah jam sejak Ryxon pergi, dan sampai detik ini netranya belum mendapatkan eksistensi Ryxon kembali.

Sepasang kaki Ailee berada dalam antara iya dan tidak untuk turun, guna mengikuti instruksi dari perkataan Ryxon—jika seandainya Ryxon pergi terlalu lama. Setelah melalui banyak pertimbangan, Ailee memilih untuk turun.

Hal pertama yang Ailee rasakan adalah sepasang gendang telinganya berdengung, kala menangkap pekikan sirine yang terlampau keras. Menyulut kepalanya yang tiba-tiba terasa pening, sedangkan netranya langsung berpapasan dengan warna biru dan merah yang menjadi satu-satunya alasan langkahnya melambat. Namun, tetap tak berhenti.

Selagi seluruh indranya sibuk, manik Ailee mendadak fokus pada satu hal yang berjalan menjauh membelakanginya. "Ryx ...," panggil Ailee lirih.

Suara familier itu berhasil menghentikan langkah kaki Ryxon, lantas berbalik. Waktu seolah berhenti. Desiran angin terdengar lebih jelas. Ryxon sebenarnya belum siap untuk yang satu ini. Namun akan lebih menyakitkan, jika ia beranjak tanpa adanya prakata.

Ailee semakin mendekat, sampai berada tepat di hadapan Ryxon. Sepasang netranya jatuh, saat memaut kedua pergelangan tangan Ryxon berada dalam rangkaian borgol.

Setelah mengikuti pandangan Ailee, Ryxon meminta keringanan waktu sebentar kepada dua orang yang berada di sisi kanan dan kirinya.

"Hey ...," panggil Ryxon sangat lembut. Jemarinya ingin sekali menyentuh pipi Ailee untuk menenangkan. Namun, bau logam terlalu menyengat untuk Ailee, jika Ryxon melakukannya. "Apa yang gue lakuin sekarang, itu semua demi kebaikan kita," sambungnya.

TROUVAILLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang