*ੈ✩‧₊˚ Tinggalkan jejak vote dan komentar, Sweetie, love you!
.
.
.
‿̩͙‿̩̩̥͙̽‿̩͙ 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠, 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐢𝐞 ‿̩̥̩‿̩̩̥͙̽‿̩
Cuaca muram mendung beserta gemuruh yang menjadi pertanda akan turunnya hujan, membuat perasaan Ailee tidak terlalu baik pagi ini. Seharusnya ia menerima cuaca cerah, saat besok menjadi satu-satunya hari yang sudah ia tunggu. Hari ulang tahunnya.
Sudah sejak pagi-pagi sekali, Ailee terduduk di sofa yang terletak di depan jendela berukuran besar. Tidak ada hal khusus apa pun yang ia lakukan, hanya saja aroma petrikor terlalu pekat untuk masuk ke indra penciumannya, sedangkan rintik hujan yang sudah mulai turun terlampau menenangkan, atau justru menyisakan perasaan gelisah yang Ailee sendiri tak tahu kenapa itu hadir secara tiba-tiba.
Namun, Ailee tak ingin pikir panjang mengenai itu.
Tiba-tiba Ryxon datang dari arah belakang, menjatuhkan ciuman yang terbilang cukup lama di puncak kepala Ailee. "Morning, Baby."
"Morning, Ryx," balas Ailee, lantas mengulum senyuman.
Setelahnya, Ryxon mengambil duduk di samping Ailee, seraya menelisik ke arah netra Ailee tertuju di depan sana. "Hujan kali ini nggak bakal ninggalin pelangi." Ryxon mengambil posisi berbaring, menggunakan paha Ailee sebagai bantal.
"Kenapa?" tanya Ailee dengan pupil melebar menunduk menatap Ryxon. Sebegitu penasaran dengan jawaban Ryxon kali ini.
Sudut bibir Ryxon terangkat begitu tipis, sangat tipis, sampai tulang pipinya tak terangkat. "Soalnya langit lagi berduka, mereka kehilangan bidadari paling cantik di sana."
Tanpa Ailee perlu untuk menerka-nerka lagi, ia sudah tahu bahwa jawaban Ryxon tidak akan berjalan dengan logis. Pemikirannya membawa pada hal-hal yang akan mengundang senyuman dari bibir Ailee mengembang. Hanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUVAILLE
RomanceTinggal satu apartemen bersama dengan Ryxon Walsh menjadi sumber bencana bagi Ailee Dawson. Bagaimana penampilan lelaki tinggi itu terlihat begitu berantakan pada beberapa malam dengan luka-luka kecil di wajah, dan lebam di tubuh. Berbagi apartemen...