Tinggal satu apartemen bersama dengan Ryxon Walsh menjadi sumber bencana bagi Ailee Dawson. Bagaimana penampilan lelaki tinggi itu terlihat begitu berantakan pada beberapa malam dengan luka-luka kecil di wajah, dan lebam di tubuh.
Berbagi apartemen...
*ੈ✩‧₊˚ Tinggalkan jejak vote dan komentar, Sweetie, love you!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
‿̩͙‿̩̩̥͙̽‿̩͙𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠, 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐢𝐞‿̩̥̩‿̩̩̥͙̽‿̩
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untuk pertama kalinya, Ryxon tidak merasakan tubuhnya menunjukkan reaksi malas saat berkunjung ke apartemen Betsy. Tidak seperti biasanya.
Kali ini, ia mengajukan diri untuk ikut bersama Marcelo ke sana dengan satu alasan jelas dan pasti. Yaitu menemui peri kecilnya.
Jika tamu berkunjung, mungkin akan menunjukkan sikap hormatnya kepada tuan rumah. Tapi sayangnya, sopan santun tidak begitu melekat sempurna pada diri Ryxon yang lebih memilih untuk langsung mengambil duduk. Tanpa menunggu ucapan selamat datang, atau basa-basi lain dari Betsy.
Satu kaki mendarat sempurna, bertumpu pada paha kaki yang lain bak seorang raja. "Where's My Little Cookiee?" tanyanya lugas. Seolah tak punya banyak waktu untuk membicarakan hal lain selain gadisnya.
"Gue lupa naruh. Perasaan tadi di saku gue." Betsy melemparkan senyuman seadanya. Melengkapi balasan perkataannya untuk Ryxon.
Posisi Ryxon berubah lebih santai saat menurunkan kembali kakinya. Tatapannya tertuju kepada Marcelo dengan kening mengernyit. "Lo yakin dia sehat? Pikir-pikir lagi kalo mau sama dia." Jari telunjuk Ryxon mengarah pada Betsy.
Hari ini amarah Betsy memasuki fase kenaikan ekstrem. Semula dipicu oleh kedatangan Kinley, lalu di malam harinya harus menyapa kedatangan Ryxon yang luar biasa menyebalkan.
Pandangan Marcelo menelusuri paras Betsy dengan begitu teliti. Sampai-sampai Betsy merasa sedikit kurang nyaman akan adanya tatapan itu. "Jangan lo isengin lagi, Ryx. Udah mau meledak elpijinya."
"Setan lo!" seru Betsy dengan sepasang manik yang hampir lolos dari tempatnya.
Betsy pikir, Marcelo akan dengan sukarela menolongnya keluar dari kejailan Ryxon. Tapi apa itu tadi? Sudahlah, bahkan Marcelo saat ini cukup puas setelah menertawakan wajah kesal Betsy.
