-Recomendation song :
-Skinny Dipping - Sabrina Carpenter___
Kini Mac dan Haexan berada di balkon Heplace. Haexan mengehentikan langkah Mac ketika ia akan pergi meninggalkan ruangan Heplace.
Awalnya Mac menolak, namun Raen dan Chenlee terus membujuk Mac agar berbicara sebentar dengan Haexan mengenai masalah mereka berdua.
Hening cukup lama di antara mereka, jam hampir menunjukan pukul 00.00. Sampai akhirnya Haexan memulai pembicaraan.
"Gue berhenti deketin Anna. Lo bisa terus maju. Gue udah lupain adu bacot kemaren, Mac. Udah lah ngambeknya."
Haexan menyebut nama seorang perempuan. Perempuan. Masalah klise antara kakak dan adik.
4 hari yang lalu
"Xan, lo deketin Anna?" tanya Mac tiba-tiba saat Haexan sedang menikmati es krimnya di taman belakang rumah anak Hexander.
"Apaan sih, Mac? Gue lagi santai lo tiba-tiba dateng gak halo, gak annyeong, gak hola, gak hi, gak ... , apa lagi yak?" Haexan dengan wajah polosnya masih memikirkan kata 'halo' dalam bahasa lain.
Sementara Mac memasang wajah kesal, wajahnya merah seperti tomat.
"Jawab gue, Xan! Gue gak lagi bercanda! Lo deketin Anna?" tanya Mac sekali lagi, dengan emosi yang meningkat ke level medium.
"Iya. Lo suka sama dia?" tanya Haexan balik, kini dengan wajah yang serius.
"Iya! Gue suka sama dia, lo 'kan tau!" jawab Mac dengan penuh penekanan.
"Terus lo mau gue ngapain?"
"Jauhin dia, biar Anna sama gue."
Haexan mengeluarkan smirk khasnya.
"Lo kenapa sih Mac? Kemaren-kemaren lo ke mana ajah? Giliran gue deketin si Anna, lo baru mau deketin dia. Dan sekarang dengan santainya lo nyuruh gue mundur? Lo siapa Anna?" Emosi Haexan agaknya melebihi Mac saat ini.
"Gue nunggu waktu yang pas, tapi tiba-tiba lo deketin dia. Gue tahu lo cuma main-main, Xan! Anna yang ke berapa sih di bulan ini?"
Entah mulai dari mana seorang Haexan dicap sebagai playboy. Haexan sendiri merasa julukan tersebut tidak cocok untuk dirinya.
Karena, perempuan yang dekat dengannya hanyalah teman.
"Lo kenapa seakan-akan ngatain gue playboy sih, Mac? Lo 'kan tahu semua cewek-cewek yang deket sama gue itu temen gue?"
"Dan siapa lo bilang kalo gue gak serius sama Anna? Gue tahu lo suka sama dia, kalo lo mau jadian sama dia ya bersaing sama gue secara sehat." Haexan membuat Mac diam seketika akan perkataannya.
Tanpa melanjutkan perbincangan, Mac langsung pergi begitu saja.
"Mac! Selesein dulu!" teriak Haexan, namun yang diteriaki hanya jalan tanpa menoleh ke belakang.
•••••
"Lo gak perlu ngalah buat gue," sahut Mac dengan volume kecil.
"Gue gak ngalah. Gue gak mau ngalah, tapi Anna bilang dia suka sama lo."
Mac menatap wajah Haexan.
"Bukannya kalian berdua jalan terus tiga hari ini?" tanya Mac.
Haechan terkekeh kecil.
"Anna udah bilang dari dua hari yang lalu kalo dia suka sama lo. Dia sadar kita gak nyapa satu sama lain pas kita habis adu bacot. Terus gue kasih tahu Anna kita diem-dieman gara-gara dia. Eh, tiba-tiba dia bilang sukanya sama lo,"
"Gue berniat ngasih tahu lo kemarin, tapi gue pengen manas-manasin lo dulu. Sebenernya pen sampe satu minggu sih, tapi ternyata ada insiden gak keduga sama sekali." Mac langsung memukul kepala Haexan.
"Aduh, anj*r! Sakit Mac!"
"Bodo amat!" Mac tertawa lepas melihat wajah Haexan yang menurutnya terlihat imut saat menahan sakit.
"Jadi, baikan?" Mac mengangguk.
Seperti biasa, Haexan melayangkan pelukan hangat untuk kakak tercintanya.
___
Mereka berdua turun menuju kamar mereka, Raen dan Yang menatap kedua saudaranya tersebut dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Ngapa lu berdua?" Tubuh Haexan kini sudah berbaring di kasurnya usai melempar pertanyaan tadi.
"Lah, kita yang harusnya nanya, lo berdua kenapa? Udah baikan ceritanya?" tanya Yang bermasud menggoda kedua saudaranya.
"Kemaren ajah ngotot banget pisah kamar, sekarang dateng-dateng udah kaya magnet ajah! Hahaha!"
Raen sangat senang jika sudah mengejek Haexan. Sebenarnya Haexan ingin membalas, namun tenaganya sudah berkurang banyak karena diskusi hari ini.
"Udah lah, Ra. Tidur gih, si gembul capek kali dengerin diskusi hari ini." Mac mengeluarkan kata-kata sambil berbaring menatap langit-langit kamar.
Raen tersenyum tipis mendengar Mac kembali memanggil Haexan dengan sebutan 'gembul'. Jika mereka berdua telah akur, dunia memang terasa damai.
"Lagian lo berdua, ribut gara-gara apa deh?" tanya Yang penasaran.
Mac dan Haexan memilih tidur dari pada menjawab pertanyaan Yang.
"Haha! Udah deh, Yang! Mending tidur deh, besok tanya Chen ajah. Dia pasti tahu."
Mereka berempat tidur dengan ditemani kondisi kamar yang gelap. Begitupun 19 anak Hexander lainnya, walaupun masih terdapat rasa cemas di antara mereka, mereka mencoba tidur agar besok energi mereka terisi kembali.
___
kiw kiw kiw.....
emang ya kakak beradik tuh berantem sebentar, nanti baikan lagisiklusnya gitu mulu ampe gw jodoh sama lee donghyuck
ahahahahaha....i'm so sorry again guys, so gw baru nyadar part sebelumnya itu gw harusnya ngetik "Mac", tapi typo jadi "Mark". Yang bagian jadwal kalo kalian inget.
i'm only human guys. pls, kedepannya koreksi ya klo emg ada yg salah dari cerita gw.
mulai minggu ini sama minggu² seterusnya gw bakal kasih satu rekomendasi lagu dari gw, ok? hope u like it.
don't forget to vote, comment and share my story
gomawoooo
Annemoon
💚🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSING J | NCT ot 23
Mystery / Thriller"Jienan gak meninggal, dia hilang." | Ot 23 - author hanya meminjam beberapa identitas asli member, sifat asli member, dan visual member - semua alur dalam cerita ini adalah karangan author - be a smart reader Annemoon 💚🌱