Mistakes, Regrets

524 67 3
                                    

- Recomendation song :
- Honeymoon Avenue - Ariana Grande

___

Haexan tidak tahu kenapa ia berani membolos kelas hari ini. Sebenarnya Henley dan Jun tidak apa-apa jika harus menunggu Haexan menyelesaikan kelasnya.

Namun Haexan sangat bersemangat untuk mencari petunjuk hari ini. Ini pertama kali Haexan membolos kelas. Walaupun Haexan terlihat bandel, ia sama sekali tidak pernah melewatkan kelas.

Belajar dari SMP, Haexan selalu membawa prinsip 'mending berangkat walaupun gak ngerjain tugas, daripada bolos gak jelas'. Haexan selalu mengesampingkan hukuman dari gurunya.

"Lo serius gak pa pa, Xan?" tanya Henley sembari berjalan bersama Haexan dan Jun.

Mereka sedang menuju Universe Cafe, karena dekat mereka memutuskan untuk jalan kaki saja.

"Gak pa pa, lah. Sekali doang. Gue juga sebenernya lagi males ketemu Anna." Haexan masih fokus bermain game di handphonenya saat ini.

"Anna? Pacar Mac? Kenapa, dah?" Haexan langsung menghentikan permainannya ketika Jun tiba-tiba bertanya.

"Lo serius gak tahu masalah Mac, gue, sama Anna?"

"Yah, dia mah perang sama rumus terus tiap hari, Xan. Gak heran kalo dia gak tahu gosip-gosip saudara-saudaranya." Jun memukul bahu Henley.

"Diem lo! Emang lo tahu?"

"Tahu, lah! Chen cerita tiap hari kagak berhenti-berhenti. Makanya jangan ngurung diri di kamar mulu!" Jun hanya menatap datar wajah Henley.

"Udah udah! Intinya gue suka Anna, tapi Anna suka Mac. Kelar! Hari ini gue ada kelas bareng sama dia, akhir-akhir ini agak males kalo ketemu dia,"

"Gue gak nyalahin dia karena nolak gue, tapi gak tahu lah. Gue nyadar kalo gue harus hati-hati sama setiap tindakan sama kata-kata gue,"

"Harusnya gue pikir-pikir dulu waktu itu nembak si Anna."

Haexan membuat percakapan di antara mereka menjadi semakin dalam.

"Ditolak cewek mah biasa, coy! Seenggaknya lo udah nyoba. Tapi, gue dukung lo jadi lebih dewasa gini, Xan!" Henley menepuk lembut punggung Haexan.

"Gue dewasa depan orang lain, tapi gue gak akan dewasa depan kalian semua. Ya kali sehari kagak ngisengin anak-anak di rumah! Terutama Raen!"

Jun memukul keras kepala Haexan. Entah siapa pelopor pemukul kepala di keluarga Hexander, namun itu sudah seperti tradisi bagi mereka.

Mereka akhirnya sampai di Universe Cafe. Henley dan Jun bisa bernapas lega karena pelayan yang membantu mereka waktu itu bekerja hari ini.

"Halo, mba," sapa Henley dengan lembut kepada pelayan tersebut.

"Eh, mas yang kemarin? Wah, mau pesen apa, mas?"

"Sebenernya, kita mau cek CCTV lagi, mbak. Kemarin saudara saya gak berhasil karena mbaknya gak ada. Kita perlu mastiin sesuatu, karena adik kita masih belum ketemu."

Awalnya pelayan tersebut ragu untuk mengiyakan permintaan Henley. Namun, setelah beberapa saat akhirnya pelayan tersebut membuka suaranya.

"Bisa ajah, mas. Tapi, satu orang ajah. Soalnya kalo rame-rame takut gimana gitu. Kemarin kita cuma bertiga ajah saya sempet diinterogasi."

"Gue ajah. Gak usah gue omongin kalian udah tahu alesannya, 'kan? Ayo, mbak!"

Pelayan tersebut kemudian menuntun Haexan pergi ke ruang CCTV. Haexan kemudian mulai mencari rekaman CCTV minggu-minggu sebelum kejadian kebakaran di KARPEM.

MISSING J | NCT ot 23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang