They're Hexander

622 78 0
                                    

- Recomendation song :
- Off My Face - Justin Bieber

___

14 tahun yang lalu

Malam ini, Remi pergi ke rumah Haris untuk pertama kalinya setelah dua tahun Haris bekerja dengannya. Jika ditanya siapa orang yang paling Remi percaya, Haris selalu menjadi jawabannya.

Hujan malam itu mengharuskan Remi memakai payung. Ia mengetuk tiga kali pintu rumah Haris. Tidak ada jawaban. Ia menambah ketukan menjadi enam kali, masih tidak ada jawaban.

Remi diam sejenak, kira-kira ke mana sekretarisnya malam-malam seperti ini? Ia terus mengetuk pintu, pasalnya ada masalah yang sangat serius. Dana perusahaan tiba-tiba menghilang, 5 juta.

Bukan apa-apa bagi seorang Remi, namun ini pertama kalinya dalam lima tahun perusahaannya mengalami kehilangan uang.

Tiba-tiba, seorang anak kecil menghampiri Remi. Ia terlihat basah, entah dari mana datangnya. Remi duga itu adalah anak laki-laki. Anak itu menarik-narik baju Remi sembari menunjuk ke arah samping.

Dengan sigap, Remi langsung menggendong anak tersebut. Ia mengikuti arah telunjuk anak kecil tadi. Sampai akhirnya, itu mengarah ke ruang bawah tanah.

Ruang bawah tanah? Rumah Haris? Anak kecil?

Remi berusaha membuka pintu ruangan tersebut yang ternyata digembok. Ia menurunkan anak kecil tadi sejenak. Ia mencari batu untuk melepaskan gembok tadi.

Brak!

Gembok berhasil lepas, pintu terbuka. Namun, apa yang ia lihat sekarang ini? Ada banyak anak laki-laki dengan pakaian lusuh, sama seperti anak tadi yang menghampiri Remi.

Wajah mereka terlihat pucat, seperti tidak diberi makan berhari-hari. Namun, kenapa mereka ada di rumah Haris? Remi mulai menghitung jumlah anak-anak tersebut.

1, 2, 3, ...

Ada 18 anak, ya 18. Tanpa pikir panjang, Remi langsung menelpon polisi. Entah apa yang harus ia pikirkan saat ini, namun ia sama sekali tidak bisa berpikir positif.

"Pak, mohon maaf. Tetapi, saya harus mengatakan ini." Terdengar suara Pak Roy dari handphone Remi.

"Cepat katakan, jangan membuang waktu." Suara Remi terdengar, putus asa.

"Sekretaris bapak, Haris. Dia yang telah mengambil dana perusahaan."

Entah harus terkejut atau apa, tetapi Remi sudah bisa memprediksinya. Sebelum itu, ia juga menghubungi polisi untuk segera menindak lanjuti tentang pencurian dana perusahaan.

Tidak ada Haris dipikirannya setelah ia melihat anak-anak tadi. Yang terlantar di ruang bawah tanah, milik Haris.

"Baik. Segera temukan dia, dan bawa dua mobil ke rumah Haris sekarang. Cepat, situasi genting."

Setelah 15 menit, polisi mulai memenuhi TKP. Remi pun diwawancarai sebentar oleh kepala detektif kepolisian setempat.

"Mas, ini ada apa? Kenapa kamu sampe basah kuyup gini?"

Tanpa diduga, istri Remi ikut pergi ke rumah Haris. Daisy khawatir, suaminya tidak kunjung pulang dan tidak ada kabar.

"Nanti aku jelasin, kamu bantu anak-anak ini masuk ke mobil dulu."

Daisy terkejut melihat banyak anak kecil, terlebih lagi wajah mereka yang tidak sehat. Daisy itu, tidak tegaan. Sangat tidak tegaan. Ini salah satu alasan kenapa Daisy cepat-cepat menghampiri suaminya.

"Sebelum bapak menanyai saya, apakah Haris sudah ditemukan?" Remi bertanya dengan tubuh yang sudah terguyur hujan deras.

"Saudara Haris sekarang sudah berada di kantor polisi, pak. Ia sekarang sedang diinterogasi. Maka dari itu, anak-anak ini dan bapak akan langsung dibawa ke kantor polisi untuk ditanyai."

MISSING J | NCT ot 23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang