- Recommendation song :
- Your Voice - iKON___
Hari ini adalah hari persidangan komite kekerasan sekolah. Gery duduk di depan pengurus komite dan kepala sekolah untuk diadili. Dimas dan Adit harus terpaksa menggunakan tongkat untuk berjalan, kalian tahu sendiri bagaimana kondisi junior mereka.
"Korban pertama, Angga Putra Hendrawan. Jelaskan apa saja yang telah dilakukan Gery, Adit, dan Dimas kepada Anda."
Mac dan Haexan menyemangati Angga dari jauh. Angga yang awalnya takut karena tatapan dari Gery, kembali bertekad karena Mac dan Haexan terus tersenyum tenang ke arahnya.
"Mereka menyuruh saya mengerjakan tugas mereka, memukuli saya tanpa alasan, dan sering mengucapkan kata-kata kasar. Saya tahu bagi kalian ini sepele, namun saya seperti diteror. Walaupun belum lama, namun saya yang baru pertama mengalami perundungan seperti itu tidak bisa tenang. Saya harap sekolah bisa memberikan hukuman yang setimpal untuk merek bertiga."
Angga bernapas lega, akhirnya ia bisa mengeluarkan semua yang ingin ia katakan.
Selanjutnya giliran Anis, gadis tersebut meminta ditemani Jo ketika bersaksi. Karena ini bukan pengadilan seperti pada umumnya, Jo dipersilahkan duduk di samping Anis. Anis memegang tangan Jo, berusaha membuang rasa takutnya.
"Sebelumnya saya berterima kasih kepada Pak Jo dan Pak Yan yang sudah menyelamatkan saya malam itu. Sama seperti Angga, saya sebenarnya belum lama dirundung oleh Gery dan teman-temannya,"
"Namun tatapan dan suara mereka selalu membuat saya takut. Mereka benar-benar seperti maniak seks yang sedang menatap mangsa mereka. Malam itu, saya disuruh pergi ke club itu untuk menemui mereka,"
"Mereka bilang jika saya tidak datang, mereka akan mencelakai ibu saya. Saya tidak punya pilihan, akhirnya saya pergi ke kamar yang telah mereka siapkan. Saya sudah tahu apa yang akan terjadi pada saya hari itu,"
"Saya pasrah karena bodyguard mereka mengunci saya di sana, dan menyita tas saya. Handphone saya ada di tas, jadi saya tidak bisa menghubungi siapa-siapa. Setelah itu, Gery mulai melecehkan saya, membuka kemeja saya secara paksa,"
"Yang membuat saya sangat sangat malu, dua orang itu menonton saya dan Gery dengan tatapan menjijikkan. Saya tidak peduli jika kalian menganggap saya bagaimana, tetapi itu benar-benar membuat saya trauma,"
"Saya tidak meminta banyak, cukup jauhkan mereka dari hidup saya saja." Anis sedari tadi tidak berhenti mengeluarkan air matanya.
Jo yang sedari tadi di samping Anis pun terus menggenggam tangannya, mengusap punggungnya, dan berkata 'tidak apa-apa '.
Selanjutnya, Deva, korban terakhir. Sebelum dirinya bercerita, Haexan sudah memberikan bukti pemukulan yang Gery lakukan terhadap Deva. Semua murid yang menonton persidangan hari itu pun hanya bisa mengumpat dalam diam dan menatap sinis ke ketiga tikus-tikus tersebut.
Salah satu siswa kebetulan melakukan siaran langsung di Instagram, jadi seluruh murid KARPEM, bahkan sekolah lain tahu mengenai kasus ini.
"Hari itu Gery tiba-tiba menyeret saya ke belakang sekolah. Saya yang tidak pernah mengobrol atau sekedar sapa dengan Gery sangat bingung. Tiba-tiba dia menendang saya ke tumpukan kursi dan meja yang tidak terpakai, memukuli saya hingga tidak bisa apa-apa,"
"Gery hanya mengatakan umpatan, saya sendiri kaget dan tidak mengerti. Jadi hari itu saya hanya pasrah, sebelum Max dan Harry datang menolong saya. Saya ingin mereka mendapatkan hukuman yang berat."
Setelah itu Mac dan Haexan juga bersaksi mengenai pemukulan Deva. Tidak lupa, Jo dan Yan juga menjelaskan yang terjadi malam itu di club.
Di sesi terakhir, tibalah Dimas dan Adit yang bersaksi tentang semua perundungan yang dilakukan Gery.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSING J | NCT ot 23
Mystery / Thriller"Jienan gak meninggal, dia hilang." | Ot 23 - author hanya meminjam beberapa identitas asli member, sifat asli member, dan visual member - semua alur dalam cerita ini adalah karangan author - be a smart reader Annemoon 💚🌱