Liv's Side

301 43 0
                                    

- Recommendation Song :
- No Pressure - Justin Bieber, Big Sean

___

Olivia menarik napas dalam-dalam, kemudian membuangnya perlahan. Ia siap, menceritakan semua dari sisinya.

"Aku bener-bener deket sama Jienan dari awal masuk KARPEM. Aku gak tahu alesan sebenernya Jienan enggan dideketin siswa lain. Jadi aku milih buat deketin dia duluan,"

"Singkatnya kita temenan, tapi kita cuma berbagi kebahagiaan. Well, kita berbagi kesedihan juga. Tapi bukan cerita, kita cuma berbagi tangis. Kita gak tahu satu sama lain, kita menolak,"

"Intinya, Jienan tiba-tiba ngejauh setelah dia ke rumah aku buat ngerjain tugas. Itu pertama kalinya dia ke rumahku. Setelah itu dia juga tiba-tiba pengen pertemanan kita berakhir,"

"Rahasia kita berdua bakal saling nyakitin satu sama lain, itu kata Jienan. Aku setuju, ternyata keluarga kita emang serumit itu. Dan hari itu, Jienan hilang 'kan?"

"Sebenernya aku kaget waktu Kak Anna bilang gitu, karena aku juga percaya kalo Jienan udah meninggal hari itu, mamah yang ngasih tahu aku. Hilangnya Jienan sebenernya berawal dari aku juga,"

"Karena hari itu lagi bebas, salah satu guru nyuruh aku buat bikin teh. Karena gak ada dispenser di situ, aku masak air pake kompor. Aku nunggu itu di depan dapur, deket gudang,"

"Tapi, aku bener-bener khawatir waktu itu. Ini udah mau siang, tapi kenapa Jienan belum dateng ke sekolah? Padahal hari itu dia ambil kaos sama celana yang dia pinjemin ke aku, di rumahku,"

"Aku nawarin buat berangkat bareng hari itu, tapi dia nolak. Karena aku gak fokus, aku lupa tentang air itu. Aku terus-terusan nelepon Jienan. Sampe aku lihat ada dua orang masuk ke gudang,"

"Aku mau ngecek, tapi jendela itu udah dikunci sama mereka. Dan tiba-tiba mamah dateng sama bodyguardnya. Dan tepat saat itu, gas udah meledak,"

"Aku nyoba buat nyelamatin orang di dalem, tapi bodyguard mamah aku nahan aku. Aku yakin salah satu dari mereka itu Jienan, aku ngenalin tas sama sepatu dia,"

"Setelah itu, mamah bilang anggep aku gak pernah terlibat kejadian ini. Dia mau aku pura-pura depresi, karena dia gak mau aku diinterogasi,"

"Aku gak lihat Jienan keluar hari itu. Makanya aku percaya Jienan meninggal. Aku minta maaf sama kalian, aku bener-bener gak ada niatan buat nyembunyiin ini. Aku gak bisa ngebantah perintah mamah."

Anna menggenggam tangan Olivia dengan segera. Olivia tentu tidak bisa menahan tangisnya. Perlahan demi perlahan, air matanya semakin deras.

"Itu bukan salah kamu, Liv. Gak ada yang tahu hal itu bakal terjadi. Sekarang kamu tenangin diri kamu. Kita justru berterima kasih karena kamu udah mau cerita semuanya," kata Kieran selembut mungkin.

"Kita bisa yakin kalo Jienan udah tahu tentang pekerjaan mamah kamu, Liv. Bang Taevil bilang ke Jienan buat gak deketin masalah di sekolah,"

"Dan hari di mana Jienan ke rumah kamu buat pertama kalinya, dia juga nulis tentang kamu buat terakhir kalinya di buku diary dia. Dia bilang, dia tahu sesuatu yang gak harus dia tahu,"

"Itu udah pasti tentang mamah kamu." Juso menjelaskan hal tersebut dengan detail.

"Ah, jadi itu alesan dia gugup. Dia dari lantai atas, nyari kamar mandi. Tapi, pas aku pulang setelah ngebeli sesuatu, dia langsung gugup pas aku tanya. Dia juga keringetan, ah Jienan Peter!" Olivia tersenyum miris.

Bagaimana bisa ia abai akan hal itu?

"Ini, barangkali lo mau baca." Jo menyerahkan buku diary Jienan kepada Olivia.

MISSING J | NCT ot 23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang