I'll stay

580 76 12
                                    

- Recomendation song :
- Wish you were here - Avril Lavigne

___

"Nan, are you sure?" tanya perempuan tersebut dengan pandangan yang intens terhadap lawan bicaranya.

"Tentang apa?" Jienan masih sibuk meletakan makanan yang sudah ia beli.

"Kamu harus balik, Nan! Ini udah empat hari! Pikirin keluarga kamu!"

Emosi Jienan akhirnya meluap.

"Dan ini udah hari ke empat juga lo bahas masalah ini sama gue! Gue bilang gue gak akan balik!" Jienan menggebrak meja.

"Tapi keluarga kamu bakal khawatir, Nan! Mereka pasti sekarang nyariin kamu. Seenggaknya kasih tahu mereka kamu ada di sini." Perempuan tersebut sudah jengah menatap Jienan saat ini.

"Gue gak bisa pergi gitu ajah, Res! Abang lo nitipin lo ke gue! And gue gak bakal balik ke neraka itu lagi! Gue udah jelasin sekali alesan gue, dan gue gak akan jelasin itu lagi,"

"Sekarang lo tanggung jawab gue!"

Jienan masih setia dengan pendiriannya.

"Kamu nggak ada kewajiban buat menuhin permintaan abang aku! Aku bisa hidup sendiri, kamu gak perlu sampe cari uang buat aku! Kamu bukan siapa-siapa aku, Nan."

Jienan kini menghampiri Resti. Perempuan itu adalah Resti. Jienan memegang kedua bahu Resti dengan erat.

"Dengerin gue. Gue bisa balik ke rumah kalo gue mau. Ini pilihan gue, lo bukan satu-satunya alesan kenapa gue gak mau balik. I'll stay!"

Mereka berdua kembali di suasana yang tenang. Tetapi, siapa Resti? Mengapa Jienan harus bersama Resti? Dan, apa maksud Jienan mengatakan 'neraka itu lagi'?

___

"Xan!" Haexan menoleh ke arah Juso.

"Kenapa, bang?" Haexan masih sibuk memasukan barang-barangnya ke dalam tasnya.

"Lo yang kebagian nyari hari ini 'kan?"

"Ho'oh. Kenapa emang?" Haexan kini sudah menggendong tasnya bersiap-siap untuk pergi.

"Gue ikut. Lagi pula lo sendirian, gue juga gak ada kerjaan."

"Eh, gak usah, bang! Lo baru balik juga, biar gue sendiri ajah." Juso memegang bahu kiri Haexan.

"Gak pa pa. Gue gak ada kerjaan, Xan. Udah ayok lah!"

Juso langsung merangkul Haexan dan menuntunnya jalan ke depan rumah.
Alhasil hari ini Haexan ditemani Juso untuk mencari Jienan.

Awalnya Haexan tidak enak, tetapi karena Juso memaksa terpaksa ia mengiyakan permintaan Juso.

"Btw, kalian udah nyari ke mana ajah? Udah lima hari ini berarti si Jienan belum ketemu."

Mereka berdua kini tengah berada di dalam mobil. Sebenarnya Haexan masih bingung harus mulai dari mana untuk mencari Jienan.

Namun, sekarang ia mencoba untuk memutari wilayah dekat kampusnya dahulu.

"Kita cuma nyari di sini-sini ajah, bang. Tapi 98 liner ke atas udah nyampe Jakarta Barat, kok. Semuanya jadi susah karena kita gak tahu di kota mana Jienan itu."

Juso terlihat merasa bersalah. Saudara-saudarnya sudah berjuang mencari Jienan, namun ia malah sibuk dengan pertandingan volinya.

"Maafin gue, Xan. Gue sebenernya pengen banget bantu lo semua."

"Jangan gitu, bang. Ini lo ajah udah bantuin gue, padahal lo baru balik pasti capek. Kita gak pernah ngerasa keberatan dari awal, jadi lo gak usah ngerasa bersalah gitu."

MISSING J | NCT ot 23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang