- Recommendation song :
- Friend - Gracie Abrams___
Tidak biasanya Taevil melihat Mac berjalan dengan arah pandangan ke bawah. Taevil bisa merasakan perasaan Mac yang bimbang.
Perasaan itu, sama halnya seperti saat Lana meminta hubungannya dengan Taevil berakhir. Taevil tidak tahu harus apa, ia ingin bertahan namun tidak bisa.
Selalu ada alasan-alasan yang membuatnya bimbang, begitu pun dengan Mac.
"Tentang Anna ...,"
Belum selesai dengan perkataannya, Mac langsung memotong kalimat Taevil.
"Gue gak akan jauhin atau putusin Anna, bang. I know lo bakal bilang gue harus jauhin Anna buat beberapa waktu. Gue udah mikirin itu, I'd rather talk to her. Gue mending ngomong sama dia."
Mac mengatakan hal tersebut dengan pandangannya yang masih melihat ke bawah.
Taevil sudah mengira ini akan terjadi. Mac selalu bisa membaca situasi. Karena itu Taevil membiarkan Mac untuk sendiri. Sendiri Mac itu benar-benar ia manfaatkan untuk berpikir.
Bukan berpikir hal-hal yang tidak harusnya ia pikirkan saat itu, Mac membuat jalan keluar untuk setiap masalahnya.
Namun, Mac selalu egois jika menyangkut Anna.
"Mac, gue ngerti perasaan lo. Gue juga pernah ngalamin itu pas sama Lana. Tapi, gue minta lo ngalah sekarang. Kita belum tahu Anna itu gimana. Dia pernah cerita soal keluarganya ke elo?"
Mac diam sejenak, Taevil benar. Mac tidak pernah mendengar tentang keluarga Anna, Anna tidak pernah membicarakannya.
"Dia gak pernah bilang soal itu, begitu pun gue. Kita baru beberapa hari, kita belum seterbuka itu. But I trust her."
Anna, Mac benar-benar gila.
"Mac, lo serius?" tanya Taevil dengan wajah yang putus asa.
"Gue bakal ngomong sama dia. Gue percaya dia bakal cerita yang sebenernya sama gue. Dan gue percaya dia gak ada hubungannya sama hilangnya Jienan," jawab Mac lurus tanpa terbata-bata.
"Gue harap omongan lo bener, Mac. Gue bakal kasih lo kesempatan." Mac mengangguk setelah Taevil menyelesaikan kalimatnya.
Mac segera pergi ke kamarnya setelah berbicara dengan Taevil. Seperti biasa, sudah ada Haexan, Raen, dan Yang yang sudah duduk berjajar di atas tempat tidur Mac.
Mereka selalu melakukan hal tersebut setelah Mac mendapat ceramah atau panggilan dari ayah mereka dan anak Hexander lainnya.
Mac sering mendapat panggilan, dan mereka bertiga akan terus dalam posisi tersebut sampai Mac memberi tahu apa yang ia dapatkan.
Mac akhirnya memberi tahu keputusannya mengenai Anna. Wajah Haexan, Raen, dan Yang tampak malas setelah mendengar cerita tersebut.
"Mac Leo sekarang bucin banget sama Anna. Harus banget lo bantah omongan Bang Taevil?" Haexan kini sudah kembali ke tempat tidurnya.
"Anna itu cewek gue, gue tahu apa yang harus gue lakuin. Gue percaya sama dia." Mac menjawab dengan percaya diri.
"Terserah lo, deh. Susah ngomong sama Emak emang." Haexan menarik selimutnya dan memutuskan untuk memejamkan matanya.
"Siapa yang lo bilang susah? Selama ini perasaan lo deh yang bikin Mac kesusahan kalo ngomong sama lo?" Raen membela Mac.
Raen agak tidak setuju dengan keputusan Mac, namun Raen pikir tidak ada salahnya Mac mencoba.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSING J | NCT ot 23
Mystery / Thriller"Jienan gak meninggal, dia hilang." | Ot 23 - author hanya meminjam beberapa identitas asli member, sifat asli member, dan visual member - semua alur dalam cerita ini adalah karangan author - be a smart reader Annemoon 💚🌱