Tinggalkan komen yang banyak ya, aku suka banget baca komen kalian.
Luvv
Happy reading...
[I M M O D E R A T E🍷 ]
Perlahan Caroline membuka matanya. Sinar mentari telah hilang dan digantikan oleh cahaya lampu yang sedikit temaram.
Kening wanita itu berkerut heran ketika tak lagi merasakan pelukan yang melingkupi tubuhnya. Ia berbalik namun tak mendapatkan siapapun diranjang tempatnya berada.
Caroline mendudukkan diri. Tangannya memijit kepala yang sedikit pening karena mungkin terlalu lama mengarungi alam mimpi.
"Astaga, Kenapa malah aku yang terlelap." Runtuknya setelah setengah nyawanya kembali.
Wanita itu menoleh ke sekeliling. Mencari keberadaan sosok yang sayangnya tidak ditemukannya pada setiap sudut kamar.
Caroline menggeser kakinya hingga menggantung di tepi ranjang. Berdiam sebentar sebelum memilih berdiri untuk mencari lelaki yang mengeluh sakit beberapa saat lalu.
Sebuah tubuh kekar dengan otot-otot yang mencuat menandakan bahwa dia tengah melakukan sesuatu dengan tubuhnya. Tak hanya itu keringat yang mengucur deras memberikan kilatan seksi pada ototnya yang tercetak jelas.
Caroline diam ditempat. Namun matanya terhipnotis pada pemandangan yang ada didepan.
Bagaimana tidak, Dominic dengan celana training tanpa atasan tampak begitu mencuri perhatian. Tubuh lelaki itu tengah bergerak naik turun pada sebuah besi yang tergantung hingga memancarkan aura keseksian yang luar biasa.
Otot itu...
Bagaimana rasanya jika lengan kekar Dominic melingkupi tubuhnya saat ini? Bagaimana rasanya jika Caroline memegang kerasnya otot-otot yang menonjol itu? Dan bagaimana merindingnya dia ketika mendengar eraman lelaki itu di telinganya?
Ah, banyak sekali bayangan yang sayangnya begitu liar berkeliling di otaknya sekarang.
"Oh, kau sudah bangun," Pungkas Dominic ketika melihat Caroline yang hanya berdiri diam tak jauh dari tempatnya berada.
Caroline yang sebelumnya termenung seketika memgerjabkan matanya lucu. Dia merasa kikuk sebab seperti seekor kucing yang sedang ketahuan mencuri ikan.
Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri tanpa arti. Sebab ia hanya ingin mengalihkan perhatian supaya tidak membuat lelaki yang temgah tersenyum itu semakin besar kepala.
"Apakah tubuhku yang membuatmu terdiam seperti tadi?" Tanya Dominic yang jelas seperti sebuah ejekan ditelinga Caroline.
Dan tentu saja wanita itu tak menyukai tingkat kepercayaan diri Domimic yang terlalu tinggi.
"Jangan mengatakan omong kosong. Aku--aku hanya menunggumu selesai dengan aktifitas olahragamu." Balas Caroline mencoba menutupi kegugupan dengan menyilangkan kedua tangannya didada.
Dominic hanya tersenyum miring. Merasa lucu atas jawaban Caroline yang tak masuk di akalnya. Dia berjalan mendekat tanpa berniat menutup tubuh bagian atas menggunakan kaos yang tersgeletak tak jauh dari jangkauannya.
Lelaki itu memperpendek jarak hingga kini tepat berada didepan wanita yang berdiri tegak dengan tubuhnya yang tampak menegang.
"Sungguh kau tidak tertarik dengan tubuhku?" Ulangnya sekali lagi dengan suara seraknya. Kepalanya maju hingga membuat sang wanita sedikit beringsut.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMMODERATE (COMPLETED)
ChickLitTidak ada yang tau bagaimana suatu kisah dimulai dan bagaimana akhir akan terjadi.