Chapter 23

2.2K 511 68
                                    

Ketika bersedih, ingatlah Allah. Sebab Allah selalu ada bersamamu.

-Tasbih Cinta-
@nurhoiriah16_

🕊🕊🕊

"I don't know what to tell you, I'll finally see you again," kata Alesha diakhiri senyuman. (Aku tidak tahu mau bilang apa, akhirnya aku bisa bertemu kamu lagi.)

Kini aku dan Alesha sedang duduk di kursi yang tersedia dekat kolam renang yang ada di villa ini. Sementara Bagas dia menunggu di ruang tamu. Dia memberikan kesempatan untukku dan Alesha mengobrol.

"Are you happy?" tanyaku.

Alesha menganggukkan kepalanya. "I'm verry happy. Bertemu denganmu sudah aku nantikan dari dulu."

Aku tersenyum. "Sha, saya minta maaf untuk semuanya. Saya udah tahu permasalahan kamu setahun belakangan ini. Dan saya mau bilang, kamu wanita hebat, kamu mampu melewati semua ini. Bahkan kata Bagas kamu sekarang menjadi penulis, benar?"

"Yeah, I just published one novel, two translation books on the business world. When I came back from the depression dorm in Germany, my shrink suggested that I not get lonely pick upa hobby that you enjoy. So I choose to write down to convey feelings that I cannot pronounce by word of mouth. All the time I've been here, I've been writing my friends, just laptops and books." (Iya, aku baru menerbitkan satu novel, dan dua buku terjemahan tentang dunia bisnis. Sepulangnya aku dari asrama orang-orang yang mengidap depresi di Jerman itu, psikiater aku menyarankan, katanya supaya aku nggak kesepian lakukan hobi yang kamu senangi. Maka aku pilih menulis untuk menuangkan perasaan yang tidak bisa aku ucapkan lewat lisan. Selama tinggal di sini aku terus menulis, temanku hanya laptop dan buku-buku.)

Detik selanjutnya Alesha berkata, "Awalnya aku nggak kepikiran sama sekali buat menerbitkan buku, cuma iseng saja kirim naskah ke penerbit eh ternyata diterima, dan alhamdulillah buku aku terbit. Sekarang novel dan buku terjemahan karya aku udah ada di toko buku di seluruh Indonesia. Tapi, sayangnya aku belum pernah datang ke toko buku." Alesha pun menundukkan kepalanya, terlihat raut wajahnya kembali bersedih.

"You want to see your book at the bookstore?" tanyaku. (Kamu ingin melihat buku karya kamu di toko buku?)

"Ya, tapi Papa nggak ngizinin keluar villa."

"Kalau boleh tahu kenapa?"

Alesha menghembuskan napasnya, kemudian berkata,"semenjak kejadian aku membatalkan perjodohan dengan Kenzo, keluarga Kenzo marah besar dan itu membuat Papa aku juga marah sehingga dia menyebarkan video aku di berbagai media yang ada di Jerman. Aku pun depresi, tiba-tiba Papa merasa kasihan, dia minta maaf sama aku dan dia janji tidak akan menjodohkan aku dengan Kenzo lagi. Tetapi, permasalahannya sekarang, orang tua Kenzo membatalkan kerja sama bisnisnya dengan Papa, bahkan mereka sekarang bersaing dan ingin menghancurkan perusahaan Papa. Papa takut Kenzo dan keluarganya berulah karena dia mengancam Papa akan menghancurkan keluarganya. Makanya Papa menyembunyikan aku di villa ini."

Kemudian selanjutnya Alesha berkata,"I don't want to marry Kenzo, Hafiz. He's a bad boy. I spy on him once, he comes home from work always goes to the club and plays with women. That's why I broke the alliance with him. Besides, I keep a person's feelings to myself, but I feel like I can't have them now." (Aku tidak ingin menikah dengan Kenzo , Hafiz. Dia laki-laki yang tidak baik. Aku pernah memata-matai dia, dia kalau pulang kerja selalu pergi ke club dan bermain wanita. Maka dari itu, aku membatalkan perjodohan dengannya. Selain itu aku menjaga perasaan seseorang, tapi rasanya sekarang sudah tidak bisa memilikinya.)

Tasbih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang